Selasa, 04 Februari 2014

hari ini banyak belajar dari kerasnya hidup anak jalanan


Cita-cita hanya untuk orang kaya..

Tadi ketemu sama seorang anak remaja wanita namanya tika. Ini kedua kalinya kami bertemu.
dulu aku pernah ketemu sama tika ketika membagikan coklat untuk anak jalanan sama ka aldo.
tapi dulu sekedar ketemu aja..

Tadi aku ketemu sama tika lagi,
tadi dia lagi mengambil botol-botol pelastik bekas di tengah keramaian suasana kota bandung.
aku yang memang sedang ada di sekitar situ menghampiri tika.
sebelumnya aku tidak mengenalnya, hanya samar-samar aku mengingat wajahnya.
tika sempat kaget dengan sapaanku.

Dia bergegas hendak pergi tapi aku segera memperkenalkan diri, berharap dia mengingat aku.
“hai aku deby. Aku pernah liat kamu.” Dia tidak menjawab, hanya sedikit senyuman canggung
yg terukir di wajahnya.
aku membuka pembicaraan” boleh kenalan kan, kamu siapa namanya??” , dia lalu menjawab tanpa
menerima jabatan tanganku “tika.”

Kebetulan saat itu aku menemani kakaku bertemu dengan temannya. Aku ga berniat ikut, karna pasti akan membosankan sekali. Oleh karna itu sekarang aku luntang-lantung ga jelas dan kebetulan ketemu dengan tika. Aku menariknya ke arah mobil, dan mengambil snak yang ku beli di alfamart tadi.
Dia terlihat lelah, makanya aku mengajaknya beristirahat di dalam mobil. Tapi dia memilih untuk duduk di trotoar depan mobil. Kami duduk, dan rasa canggung pun mulai hilang kami ngobrol-ngobrol. Dan pembicaraan kali ini membuat hati bener-bener kaya teriris

“tika kelas berapa sekarang?” kataku bertanya
“3 smp ka.” Kata dia
“memangnya tika cita-citanya jadi apa?” Tanya ku lagi
“tika ga punya cita-cita ka, ya paling lulus smp gini-gini aja. Tetep jadi pemulung” jawab tika yg membuat hatiku tertegun.
“loh kok gitu? Kenapa ngomongnya gitu? Kamu harus punya cita-cita dong.” Kata ku sedih
“kata bapak, cita-cita itu hanya punyanya orang kaya ka” kata dia membuat hatiku semakin remuk.
“kamu harus punya cita-cita sayang, misalnya jadi guru. Nanti kalau udah jadi guru kan banyak uang kamu bisa bahagiain bapak.” Kataku sedikit menghibur tika

“kata bapak, kalau mau jadi orang kaya harus kuliah ka. Kuliah itu kan mahal ka, jangankan untuk kuliah untuk makan aja aku sama bapak belum tentu ada uang.” Jawab tika dengan raut muka sedih
“kaka pasti punya cita-cita. Cita-cita kaka apa?” Tanya tika polos.

“cita-cita kaka pingin banggain orang tua. Pingin buat orang tua bangga pas nyebut nama kaka di depan temen-temen mereka. Mulai sekrang kamu harus berani bermimpi. Harus berani punya cita-cita, cita-cita itu ga harus pake uang buat kuliah. Asal ada niat, asal hati kamu tulus ngejalanin semuany kamu pasti bisa raih cita-cita kamu. Ayo sekarang sebutin kamu pingin jadi apa??” Tanya gue, yang sempat membuat raut wajah tika berubah menjadi bingung.

“aku ga tau ka, memangnya bisa ka raih cita-cita tanpa uang?” Tanya tika polos.
“bisa dong! Kenapa ga? ayo apa cita-cita tika?? Tulis deh di kertas ini..” kataku sembari memberi tika selembar kertas yang ku robek dari buku catatan matematika hehe
Ini aku foto tulisan tangan tika:


Kenapa harus dokter?! Gimana caranya ngomong ke tika kalau jadi dokter ga perlu pake uang ya Tuhan. Di saat fakultas kedokteran masih jadi fakutas paling mahal di Indonesia. L

“kaka doain ya, kamu bisa jadi dokter. Kamu harus rajin belajar berarti, banyak berdoa juga. 10 tahun lagi kita ketemu kamu udah jadi dokter ya tika. Semangat Tuhan pasti kasih kamu jalan kalau kamu berusaha.” Kata aku berusaha menghibur
“ia ka. Harus  semangat. Ka kalau ke sini ajak kaka yang waktu itu dong. Jarang2 ada cowo cakep di jalanan. Hahah” gurau tika..

“ka aldo? Dia sibuk kuliah sayang..” jawab gue
“memangnya kuliah apa?” Tanya tika lagi
“dia calon dokter juga sama kaya kamu, makanya dia rajin belajar supaya cepet lulusnya. Dan cepet-cepet nyembuhin orang” jawabku

“enak ya ka jadi orang kaya. Mau kuliah gampang, ga perlu mulung kaya tika. Apa-apa bisa, bagi-bagi makanan. Bagi-bagi uang. Kaya’a hidupnya  tuh berlebihan banget pasti seneng. Beda banget sama tika” jawabnya yg lagi-lagi buat hati orang yg denger makin teriris.

“banyak uang ga berati selalu bahagia. Bahagia tuh ga hanya diliat dari seberapa banyak uang yg kita punya sayang. Ka aldo tuh bagi-bagi makanan itu berati kebahagiaan dia tuh kalau bisa berbagi sama kalian. Bahagia tuh  berbagi, bukan saat kita nikmatin sendiri” jawab aku berusaha menghibur lagi

“coba aku jadi orang kaya, aku pasti bakal sering bagi-bagi makanan kaya kaka berdua” kata tika
“berbagi ga harus kita jadi orang kaya dulu. Lebih asik lagi berbagi dari kekurangan kita, asal kamu ikhlas itu rasa bahagianya pasti berkali-kali lipat. Berbagi ga harus yang mahal kok, asal tulus aja sih. Hehe” jawab aku

Belum sempat melanjutkan pembicaraan yg lain, kaka aku udah  nyamperin aku, aku sempet ngenalin tika ke si ka Vincent. Kemudian tika pergi bilangnya mau lanjut cari uang.

Hari ini tuh belajar banyak dari jalanan kota bandung yg ramai. Ternyata di balik gedung-gedung besar yg berdiri kokoh, mobil-mobil mewah yang lalu lalang, orang-orang berduit yg berkeliaran untuk buang-buang uang, masih ada orang-orang seperti tika.

Sosok gadis belia yang tidak berani mempunyai cita-cita, jangankan untuk bersekolah. Untuk makan aja kadang mereka harus bekerja dari pagi sampai malam, mencari botol-botol bekas sampah minuman orang berduit.

jadi menyadarin betapa beruntungnya aku, yang untuk makan ga harus kerja banting tulang dulu. Yang hidup lengkap dengan papah dan mamah yang lengkap.

Aku berharap doa kami tadi terkabul 10 tahun lagi tika bisa jadi serang dokter yang sukses!

Tuhan baik, Tuhan adil, Tuhan ga pernah tutup mata apa lagi untuk orang-orang seperti tika..
Jadi ngerasa seperti orang paling beruntung sekarang. Ga akan lagi ngeluh-ngeluh, banyakin bersyukur. Jadi ingin lebih sering berbagi buat mereka yang ga punya.

Apa salahnya berbagi buat orang yang berkekurangan, saling membantu sebagai sesama manusia.
Dunia berputar kok, kadang kita yang harus berbagi dan kadang kita yang harus di beri,.

Guys ! BERSYUKUR.
Coba peduli pada orang-orang seperti tika. Kalau bukan kita siapa yang akan bantu mereka.. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar