Senin, 30 Desember 2013

Touring part 3


Tanggal 30-11-2013
Pada hari senin kami 11 anak pemberani ( deby, christa, dina, hanurita, ida, Alicia, Rachel, Guntur, sigit,  kelik, mapan, )mengadakan touring.

Awalnya kami ada 16 orang, tapi karna 5 orang yang lain harkos H-1 dan pada hari H.
makanya kami touring hanya bersebelas,awalnya ketika sudah kumpul  kami ga ada niat lagi untuk touring, karna hanya ber-11 .
Kami kumpul di merdeka jam 8, tapi kami ada yang ngaret sampe semua kumpul itu jam 09.30 HEBAT!
ketika mau berangkat kami mengalami kendala yang besar yaitu “KAMI TIDAK TAU AKAN PERGI KE MANA?!!!”
beberapa menit kami berdebat, dan belum juga di temukan solusinya. Memang rencana kami dari awal yaitu ingin ke tangkuban perahu, tapi menurut salah seorang teman kami tiket masuknya naik drastis di hari libur. Akhirnya Guntur mengusulkan untuk ke nagreg, kemudian kami menetujui. Sebelum  menuju nagreg kami ke pom bensin, nah pada saat ini, aku dan Rachel yg kebetulan semotor mencar dengan anak-anak. Dan ternyata Rachel mengisi bensin yang ke arah bandung, dan anak-anak di dekat pemkot.
Aku dan Rachel pun putar balik.
sesudah sampai pom bensin dekat pemkot, kami masih berdebat akan ke mana. Karna kalau ke nagrek kasian christa karna dia bawa motor sendiri. Akhirnya ada beberapa usulan 1)nyodok (main bilyar) , 2)Punclut , 3)kebun teh , 4) karmel.
Karna hari itu mendung, dan takut hujan kami memutuskan untuk ke PVJ, ceritanya mau main bilyar.
kami melewati jalan komplek untuk menghindari polisi karena cewe-cewe yang di bonceng tidak menggunakan helm.
tetapi di tengah perjalanan menuju PVJ anak-anak malah bilang ‘mending ke punclut aja’ akhirnya kami melajukan kendaraan menuju punclut. Ketika hampir sampai punclut, hujan deras tiba-tiba turun. Kami memutar balik arah, lalu berniat pergi ke PVJ saja untuk ‘nyodok’.
Sesampainya di PVJ, yang cowo mencari tempat bilyar dan sebagian lainnya makan.
tetapi karna langit tiba-tiba cerah dan memang tidak hujan. Kami memutuskan untuk pergi ke “TANGKUBAN PERAHU”, seperti tujuan awal kami yeah!

Perjalanan cukup jauh, karna macet juga sepanjang jalan menuju lembang. Banyak polisi juga.
sehingga setiap kali ada polisi kami yang tidak memakai helm harus sedikit merunduk kearah kanan agar tidak terlihat oleh polisi.

Hari itu lembang macet parah, untung saja kami memakai motor jadi bisa nyalip-nyalip. Haha
 buktinya saja walaupun macet kami masih bisa ngebut ,HEBAT!
Ketika sampai di tangkuban perahu hujan turun, kami berteduh dulu,
hujan pun berhenti akhirnya kami berjalan-jalan sekitar tangkuban perahu. Kami foto-foto, tapi sayang pemandangan yang terlihat hanya ‘putih’. Hahah tangkuban perahu saat itu benar-benar ditutupi oleh kabut tebal. Dingin banget lagi!
Kami naik sampai paling atas gunung tangkuban perahu.
puas foto-foto kami pun pulang.

Di perjalanan pulang, macetnya semakin parah. Sehingga bener-bener kepencar. Guntur dan Rachel mah bisa nyalip-nyapi sedangkan yang lain mungkin ragu.
kami menunggu sampai semua anggota lengkap. Lalu kembali melanjutkan perjalanan, ketika di tengah perjalanan sigit mau mengisi bensin, tiba-tiba sigit berhenti mendadak dan langsung belok ke pombensin, motor-motor kami yang sedang berjalan cepat di belakangnya, langsung pada ngerem mendadak, cece nyenggol motor sepion motor kelik, mapan hampir nabrak motor cece, Guntur nabrak motor mapan, Rachel nambrak ban motor Guntur.
orang-orang di pinggir jalan langsung pada teriak. Hmmm untung masih pada selamat, ckck sigit kampret :p

Terus yang kedua kali.
mapan hampir saja menabrak sebuah mobil yg lagi berhenti di depannya, mapan berhenti mendadak menyebabkan Rachel hampir menabrak mapan dan motor-motor di belakang menabrak Rachel. Mapan 
mapan ckck..

itu sih moment-moment terakhir  kami, sampai akhirnya kami berpisah dan pulang ke rumah masing-masing.
sumpeh deh ini acara touring seru banget. Banyak ketawanya, banyak di buat panik, tapi semuanya berjalan mulus. Semuanya seru.
thank’s buat anak-anak.. di tunggu touring part 4-nya ya.. hahaha :D

Selasa, 24 Desember 2013

"Selamat natal......mmmmm.....sayang(?) "


Merry Christmas.. :')

Hari ini, natal yang luar biasa.
tapi 1 harapanku belum terpenuhi,
dari malem natal kemarin sampai hari ini aku berharap ‘dia’ mengucapkan
‘selamat hari natal’ untukku.
tapi kenyataanya dia sama sekali tidak mengucapkannya padaku.

Apa salahnya berharap kan?
semenjak kejadian itu, kami seperti 2 orang yang tidak kenal.
saling canggung satu sama lain.
bahkan sampai hari natal pun kami masih mempertahankan rasa ego dan canggung
sehingga tidak satu pun dari kami yang berniat memulai pembicaraan.
bahkan untuk sekedar mengucapkan selamat natal.

   Mungkin dia canggung, tapi mungkin juga memang dia sudah benar-benar
membuang aku dan semua memori tentang kami dari ingatannya.
apakah semudah itu?

Apakah dia tidak ingat,
dengan malam natal yang tahun lalu kita lalui bersama.
mengikuti misa di gereja bersama.

apakah dia tidak ingat,,,
saat dia mengajakku jalan-jalan di hari natal.

apakah dia tidak ingat,
saat dia mengajakku bertemu dengan anggota keluarganya di hari natal.

apakah dia tidak ingat,
saat kami membagi coklat untuk anak jalanan di hari natal

apakah dia tidak ingat,
saat sepupunya yang masih SD tidak sengaja menumpahkan susu coklat di bajuku,
dan dia langsung memarahi sepupunya itu.

Apakah tidak ingat???!!!!
untuk semua yang sudah kita lewati pada natal tahun lalu.

tidakkah dia tidak ingin untuk memperbaiki hubungan yang sudah terlanjur rusak ini.

tidakkah dia mau membuang rasa egonya untuk sekedar mengucapkan
‘selamat natal’ untukku.

Tidakkah dia mau mengulang memori natal tahun lalu bersamaku saat ini.
Aku merindukannya. Aku merindukannya di hari natal ini.

Mungkin dia sudah menemukan wanita lain yang dapat dengan mudah membuat dia
melupakan segala kenangannya denganku.
ada wanita lain yang akan melewati natal tahun ini bersama dia,
mungkin ada wanita lain yang akan dia perkenalkan lagi  pada keluarganya,
mungkin ada wanita lain yang akan bersamamu seharian,
dan mungkin sudah ada wanita lain yang berhasil menarik perhatian ibumu.

Jika bergitu kenyataanya,
kurasa wanita itu adalah wanita beruntung setelahku,
karna berhasil membuat dia jatuh hati dan berhasil melewati natal tahun ini bersama dia.
Selamat ya.
dan,

Maaf atas ego dan rasa canggungku  juga,

“Selamat natal…………………mmmm…..………sayang “

Jumat, 13 Desember 2013

curhatan untuk ka dokter


to : ka dokter {}


   selamat   malam   ka  dokter  kesayangan.
Aku  sangat  merindukan  kaka  akhir-akhir  ini,
Aku  mencoba  menghubungi  kaka  kemarin  sore, tapi   nampaknya   kaka  sedang  sibuk  dengan  tugas-tugas, dan  persiapan  ujian  minggu  depan.
Mengapa ya waktu kita tidak pernah pas?
  
         Aku membutuhkan sosok kaka belakangan ini.
aku  lagi  kehilangan  semangat  ka. Aku lagi  pesimis  sama mimpi  aku.
biasanya  kaka  selalu  punya  kata-kata  bijak  yang  membuat  aku  kembali  bersemangat  dalam  mengejar  mimpi aku kembali.
  tapi setelah aku tahu kaka sedang sibuk dengan berbagai tugas kuliah kaka. Aku bisa apa selain bersabar menunggu waktu yang pas untuk kita dapat kembali berbincang.

           Waktuku di SMA tinggal 4 bulan lagi ka.
sebentar lagi aku akan berstatus sama dengan kaka, sebentar lagi aku akan melepas seragam putih abu-abu ku. aku boleh cerita sedikit kan?
sebenarnya aku sangat sedih mengetahui kenyataan bahwa sebentar lagi aku akan berpisah dengan teman-temanku yang selama 3 tahun ini berhasil melukiskan senyum di wajah aku.
waktu ka dokter lulus SMA, sedih juga ga seperti yang aku rasakan sekarang?
Hmmmmm….
         
     apa ka dokter tahu? Teman-temanku di SMA adalah teman-teman yang luar biasa. Sungguh! Mereka orang-orang hebat yang pernah aku kenal.
kapan-kapan aku janji akan memperkenalkan kaka pada mereka, kaka harus tahu alasan yang sebenarnya mengapa aku sungguh sangat sedih ketika harus berpisah dengan mereka.
          
    Ngomong-ngomong, aku galau nih ka.
bagaimana nasibku setelah selesai Ujian Nasional tahun depan ya?
menurut kaka bagaimana?
Apa aku harus berjuang masuk Universitas negri, atau aku pilih universitas swasta yang sudah pasti akan keterima?
aku butuh kaka.!

Ka dokter,
bagaimana jika kaka memberikan hadiah ketika aku berhasil masuk universitas negri ? itu akan membuat aku mempunyai semangat lebih.
Ummmmhhh aku tidak minta hadiah yang mahal-mahal kok.
bagaimana jika hadiahnya ‘gula kapas’ ! hahahaha

Ka dokter,
tapi bagaimana jika aku tidak berhasil masuk Universitas negri? Apa kaka akan marah apadaku?
apa kaka akan langsung menghapus aku dari daftar ‘adik kesayangan’ ?

Ka dokter,
aku berharap kaka tidak seperti itu, aku berharap kaka akan selalu ada untuk aku walaupun kemungkinan terburuk itu terjadi.

Fiiiuuhhh..

Bantu aku ya ka dalam mencapai mimpi aku, walau hanya melalui doa. Itu berarti banyak loh bagi aku. Udah dulu ya ceritanya. Aku takut ganggu konsentrasi kaka.
Semangat ya nyelesein tugas-tugasnya. Semangat juga ujiannya minggu depan!
focus ya ka dokter.

Jika kaka sudah tidak sibuk dan sudah selesai ujian, aku berharap kaka tidak keberatan untuk segera menghubungi ku.
Terima kasih udah denger cerita ku ka dokter. Hubungi aku segera~

13 desember 2013
Adik kelasmu
maria debrina kabupung

masih harus berjuang deb! :'


13 desember 2013

Hari ini UAS terakhir di sekolah udah beres.
mulai mikir setelah UN nanti bakal gimana?
Takut, deg-degan, ga kebayang bakal gimana jalan kedepan nantinya.
Ga kerasa loh 3 bulan lagi aku udah UN, padahal rasanya baru kemarin di ospek buat masuk SMA.
di saat lagi ngerasaain seru-seru-nya masa SMA.
ngerasain gila-gilaan sama temen,
ngerasain suka duka jadi anak IPA. Huuaaaa semua terasa cepet banget.

Beberapa temanku sudah keterima di beberapa universitas swasta di bandung melalui jalur undangan.
sebagian yang lain sudah mempunyai tujuan yang pasti masuk universitas swasta melalui jalur test.

Dan sebagian yg lain masih galau dan harus bekerja lebih keras bahkan sangat keras untuk menghadapi SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negri)
Termasuk aku, aku dan sebagian temanku yg akan ikut test sbmptn masih harus berjuang demi masa depan kami nantinya.

Begitu pula aku!
Aku punya mimpi!

Aku ingin sekali masuk universitas negri. Ingin banget masuk UNSOED (Universitas Jendral Soedirman) di purwokerto. Aku berharap Tuhan melancarkan mimpiku kali ini.
Semoga mimpiku ini sejalan dengan keinginan Tuhan.

Menurut kalian aku keterima di Unsoed ga?

Kita liat nanti ya, setelah pengumuman sbmptn, aku akan langsung bagi-bagi cerita lagi.
Yang jelas sekarang aku bener-bener harus berjuang! Berjuang!
Doain aku ya kawan~ 

Rabu, 04 Desember 2013

"aku, dia, dan ka ben" part 3


  Setelah kejadian di bromo. Gue udah ga deket lagi sama ajeng. Gue juga mulai ngejauhin ka ben. Mungkin bener untuk kali ini, gue harus mengalah. Untuk sahabat gue. Gue sayang sama ka ben, tapi mungkin ajeng lebih sayang sama ka ben. Belajar mengikhlaskan cinta untuk sahabat kita. Belajar melupakan semua kenangan gue sama ka ben. Lagian mungkin mudah melupakan ka ben, 2 bulan lagi ka ben ujian nasional. Terus keluar dari sekolah, itu mempermudah gue buat ngelupain dia!.

“ hai aqila.” Kata ajeng yang kemudian mengambil posisi duduk di samping gue. Kebetulan guru jam pertama belum masuk kelas.
“hai” kata gue berusaha tersenyum

“maafin gue ya la, tapi makasih banget lo udah mau dengerin gue buat jauhin ka ben. Gue yakin lambat laun ka ben pasti bisa lupain lo. Terus kaya gini ya la. Jangan deketin ka ben lagi, gue mohon. Lo memang sahabat terbaik gue.” Kata ajeng lalu memeluk gue, yang masih diam terpaku.
Gue ga kuat untuk menahan air mata. Akhirnya setelah gue berusaha menahan air mata ini, gue berlari ke toilet.

Ketika d tangga air mata gue jatuh tak tertahankan, gue menutup mulut gue agar suara tangisan gue ga di denger sama orang lain.
“aqila” kata seseorang, lalu gue menoleh dan di situ ada ka ben. “kamu kenapa lagi?” lanjutnya.
gue menangis, dan terus berjalan ke arah toilet, gue ga sanggup kalau masih harus menatap ka ben. Ka ben menarik  tangan gue, dan membawa gue ke tempat rahasia kami di belakang sekolah. Dulu kami biasa pakai tempat itu untuk bercerita, dan kumpul2 sama anggota pecinta alam.

“kamu kenapa sih? Mulai dari bromo kamu nangis terus. Tapi kamu ga pernah kasih tau kenapa kamu nangis. Sekarang cerita dong la, kamu ga bisa terus terus kaya gini.” Kata ka ben
“ini urusan aku ka.” Kata gue ga berani menatap mata ka ben.
“kamu kenapa sih la? Tatap aku la.. kalau aku punya salah sama kamu aku minta maaf” kata ka ben merasa khawatir.

“kaka ga salah apa-apa. Oia ka, mulai sekarang jangan pernah deketin aku, mulai sekarang jangan ganggu aku, mulai sekarang jangan pernah sapa aku, dan mulai sekarang aku…….. aku….. aku keluar dari ekskul ‘pecinta alam’!!!” kata gue dan seketika air mata mengalir hebat
Ka ben terbong-bengong melihat gue berkata seperti itu. Gue menghapus air mata dengan selembar tissue lalu segera akan meninggalkan ka ben. Tiba-tiba tangan gue di pegang ka ben, lalu dia memeluk gue

“kamu ngomong apa sih la, aku ga ngerti maksud kamu!! Kamu kalau ada masalah cerita, jangan tiba-tiba ngomong gitu.” Kata ka ben tetap berusaha memeluk gue, yang meronta-ronta berusaha melepaskan pelukan ka ben.

“udah ka, lepasin aku! Plis mulai sekarang lupain aku ya, kalau perlu anggep aja kita ga pernah kenal!” kata gue sambil berhenti meronta-ronta, berharap ka ben melepaskan pelukannya.

“apa-apaan sih kamu! Kenapa tiba-tiba kaya gini? Kenapa juga aku harus lupain kamu. Kamu pikir aku bakal lepasin kamu gitu aja?” ketika itu pelukan ka ben mulai melonggar, lalu gue segera berlari. Gue segera pergi ke toilet dan gue segera nangis sejadi-jadinya.
Mungkin ini yang terbaik buat ka ben.
Mungkin ajeng yang terbaik buat ka ben, bukan gue.

Hari ini prom night buat angkatan ka ben, semua kelas di undang untuk memeriahkan acara.  Tapi gue memilih untuk tidak datang ke prom. Gue ga sanggup aja ngeliat ka ben , berpakaian rapi dengan kemeja dan jas lalu nyamperin gue dan mengucapkan salam perpisahan.
Jadi gue memilih rebahan di rumah, dan kemudian ada sebuah sms masuk.
From : ka ben
Hai aqila, aku harap kamu bisa datang ke prom malem ini.
ini malem terakhir aku di sekolah, masa kamu tega
ga ngucapin salam perpisahan buat kita.
datang ya..
                                                                 Love

Ketika membaca pesan itu, gue rasanya ingin banget datang ke prom untuk ngucapin salam perpisahan untuk ka ben, melihat wajahnya saat prom, melihatnya berpakaian rapi, melihatnya nanyi-nyanyi. Tapi gue menahan rasa tersebut. Gue harus menghargai ajeng. Jadi gue memutuskan untuk tidak ikut datang ke prom malam ini.
Besoknya,,
Hari ini gue sekolah seperti biasanya, bedanya hari ini sekolah terasa lebih sepi karna ga ada anak kelas 3.ketika sampai di kelas, temen gue lili menghampiri gue. Kebetulan kelas masih sepi,
“ini dari ka ben tadi malem.” Kata lili sambil menyerahkan sebuket bunga mawar putih, boneka teddy bear coklat, dan sebuah surat.
“makasih li,” kata gue sambil menerima semua pemberian ka ben.
Sesampainya di rumah gue membaca surat dari ka ben.
Aqila,
Benerkan prediksi aku, hari ini kamu ga akan dateng di acara prom.
padahal aku berharap malem terakhir aku di SMA, aku bisa bareng-bareng sama kamu.
Maaf kalau aku punya salah sama kamu,
maaf udah buat kamu ga nyaman sama aku,
maaf udah buat kamu ingin ngejauh dan ngelupain aku.
Kamu tau kan, kalau akau sayang sama kamu. Dan akan terus sayang sama kamu
walau kamu minta aku lupai kamu, aku ga akan pernah lupain kamu.
bahkan setiap detik yang pernah kita lewatin bersama, aku akan selalu mengingatnya.
Oh ya la, aku keterima di IPB, bogor.
jurusan kehutanan, aku masuk lewat SBMPTN,
dan setelah acara prom, aku langsung berangkat ke bogor. Untuk daftar ulang keesokan harinya.
maaf aku ga bisa pamitan secara langsung, aku di buru sama waktu.
aku harap kamu ngerti. Makasih banyak ya la, untuk 1 tahun kemaren.
Sukses belajarnya,
masuk IPA ya!!
nanti kalau kita udah sama-sama sukses, aku pasti nyari kamu lagi.

Bye…
                                                     _Ben_

Sedih sih pas baca surat ka ben. Tapi mau gimana lagi, semua udah terlambat. Dia udah pergi juga.
sekarang gue harus mulai hidup baru tanpa ka ben. Gue harus kuat! Kalau jodoh juga nanti gue pasti ketemu lagi.

8 tahun kemudian :

Hari ini gue menghadiri acara reuni akbar. Gue seneng bisa kumpul sama temen-temen SMA lagi. Udah lama banget gue ga ketemu mereka, maklum saja. Setelah lulus SMA, gue melanjutkan kuliah kedokteran gigi di UNSOED purwokerto, jadi hilang kontak dengan temen-temen SMA. 1 tahun kemaren gue selesai intersip di daerah pedalaman. Sekarang gue sudah bekerja di rumah sakit swasta di bandung sebagai dokter gigi.
Hari ini, gue memakai short dress berwarna merah, sepatu high heels 8 cm. gue memacu mobil putih gue menuju SMA gue dulu.

Setelah gue sampai, gue bergegas masuk ke tempat acara reuni.
Gue melihat sosok pria yang menjadi tujuan awal gue menghadiri acara reuni.
Ka ben!

Dia sekarang tampak lebih dewasa, dengan kemeja merah dan dasi hitam yang senada dengan warna gaunku.

Gue melihat ka ben, ka ben juga melihat ke arah gue. Kami berjalan saling mendekat, gue bener-bener kangen sama ka ben. Sampai saat ini ga ada 1 orang pun yang bisa gantiin ka ben d hati gue.
“aqila?” Tanya ka ben ragu, gue mengangguk pelan.
“ka ben. Ga banyak berubah ya padahal udah 8 tahun yang lalu” kata gue sambil menelusuri wajah ka ben.
“kamu tambah cantik, aku denger sekarang  kamu udah jadi dokter gigi ya?” kata ka ben
“ia. Tahun lalu aku baru selesai intersip ka. Kaka sendiri aja ?” tanay gue
“a…a..ku sama tunangan aku.” Jawab ka ben, yang membuat gue seakan mau mati saat itu juga. Ka ben dlu janji bakal nyari gue kalau udah sukses, mana buktinya. Sekarang dia datang ke reuni kami dengan tunangannya. Siapa sih cewe yang berhasil ngambil hati ka ben!

“o..ohh s..a..ma si.siapa?” Tanya gue terbata-bata.

“hai aqila” sapa seorang cewe sambil menggandeng tangan ka ben.
“long time no see” lanjut cewe itu lagi, membuat hati gue remuk bahkan hancur!!
Tunangan ka ben itu, ajeng!!! Ajeng!! Rasanya saat itu juga gue ingin meledak, gue ga mampu menahan air mata. Gue segera lari ke parkiran mobil dan berniat untuk pulang.
·         1 minggu kemudian *

“aqila itu ada temen kamu.” Teriak ibu dari ruang tamu, gue segera menuju ruang tamu.
Ketika melihat ka ben berdiri di sana, rasanya gue pingin kembali masuk kamar dan meminta ibu mengusirnya tetapi keinginan gue itu terlambat karna ka ben udah memegangi tangan gue.

   “ aku mau minta maaf sama kamu, kalau aku punya salah kamu la. Aku harap kamu mau maafin aku. Aku udah sangat hancur ketika mengetahui kamu akan menikah dengan pria lain selain aku. Ketika mendengar berita itu, rasanya masa depan aku hancur. Rasanya sia-sia saja aku sukses seperti ini, aku hampir gila ketika tau kamu akan menikah dengan pria lain. tapi saat aku jatuh, ada ajeng yang bantu aku berdiri kembali. Dia selalu ada saat aku hancur la, dia selalu ada bahkan disaaat moment paling menyakitkan dalam hidup aku, yaitu saat aku denger kamu mau menikah dengan pria lain. 
        Mulai saat itu ak jatuh cinta sama ajeng.
aku berusaha lupain kamu tapi susah la, tapi aku tahu diri. aku ga mungkin ngengganggu kamu yang udah punya pendamping hidup, mungkin lebih baik aku sama ajeng. Maafin aku, maafin aku yang ga pernah bisa ngelupain kamu.
Tapi aku sekarang dateng ke sini. Buat ngundang kamu dan suami kamu dateng ke acara pernikahan aku dan ajeng lusa. Aku harap kalian dateng”  terang ka ben sambil meneteskan air mata.

Mendengar kata-kata ka ben, aku nangis sejadi-jadinya.
Aku membuang surat undangan pernikahan dia dan ajeng. Aku langsung memeluk ka ben.

“siapa bilang aku sudah menikah??!!!! Siapa bilang aku punya suami??!! aku sama sekali belum menikah ka, bahkan calon suami pun aku ga punya??! Semenjak kaka lulus SMA, semenjak aku nerima janji kaka kalau kaka akan cari aku saat aku udah lulus. Aku selalu nunggu kaka, sampai sekarang aku berhasil jadi dokter gigi itu semua karna kaka. Karna kaka!!!!” ucapku jelas

Ka ben melihat mata gue, dia langsung memelukku lebih erat!
“ga la, kamu bohong! Kamu udah punya suami kan. Ajeng dan temen2 kelas kamu mengatakan itu sama aku!.” Kata ka ben histeris.

“aku belum nikah ka,, belum.. 8 tahun aku nunggu kaka. Dan sekarang kaka malah akan menikah dengan sahabat aku.” Kata gue sangat sedih.

“berarti ajeng yang buat info seolah-olah kamu sudah menikah. Biar aku melupakan kamu dan nikah sama ajeng. Brengsek! Aku ga bisa nikah sama ajeng kalau gini!!!!” kata ka ben. Dia melepaskan pelukan lalu menonjok tembok di sampingnya.
Gue menangis, rasa kecewa, rasa sakit hati, rasa sedih yang luar biasa bergabung menjadi 1.

“ka, kaka dengerin aku!. Semua udah terlambat ka. LUSA hari pernikahan kalian. Mungkin memang ajeng yang terbaik untuk hidup kaka. Aku ga apa-apa ka..” jawab gue sedih melihat ka ben yg tampak menyesal sekali.

“kamu yang terbaik buat aku aqila. Kamu” kata ka ben

“aku bisa kaka anggep adik kaka kan, kaka ga mungkin ngebatalin pernikahan kaka gitu aja. Gimana pun ajeng sahabat aku. Dia pasti sedih banget kalau samapai pernikahannya dengan kaka batal. Kaka yang bilang sendiri kan kalau kaka udah mulai jatuh cinta sama ajeng. Dia yang terbaik ka. Selamat menempuh hidup baru ka ben. Aku pasti akan datang ke pesta pernikahan kalian. Aku ga apa-apa. I’m promise” jawab gue langsung pergi masuk ke kamar.


Gue meminta ibu agar menyuruh ka ben segera pulang.


*********************************************************************************


“cinta ga selamanya harus memiliki. Di sinilah letak sebuah pengorbanan dan keikhlasan dari sebuah cinta. Mengorbankan ka ben menjadi suami sahabat gue. Dan mengikhlaskan ka ben, membangun hidup baru tanpa gue.”

"aku, dia, dan ka ben" part 2


Hari ini gue seneng banget,

Hari ini camping!!! Yeahhhh J

Gue akan mendaki bromo 3 hari kedepan! Bersama ka ben dan semua anggota pecinta alam yang semua berjumlah 20 orang. Kami di bagi 2 kelompok, 1 di ketuai oleh bang kia, kelompok 2 di ketuai bang ringgo. Bang kia dan bang ringgo adalah senior yang luar biasa handal, mereka sangat berpenggalaman soal mendaki dan camping  seperti ini, jadi kami tidak perlu terlalu khawatir.

Hari ini, tepat pukul 11.00 kami sampai di kawasan bromo, buset ini yang gue suka. Pemandangan alam itu luar biasanya indahnya. Gue sempat mengabadikan beberapa gambar keindahan bromo dari tempat gue berdiri sekarang. Ka ben memberikan ransel gue yang baru saja di turunkan dari mobil. Lalu dia mengusapkan tangannya di kepala gue “siap untuk petualangan 3 hari kedepan?!” tanyanya lalu memalingkan wajahnya dan langsung memandangi bromo.

Gue berharap ini akan jadi pengalaman tak terlupakan untuk gue. Ini juga camping dan pendakian terakhir buat gue dan ka ben. Karna setelah acara ini ka ben harus kembali focus belajar, karna dia harus menghadapi UN dan test masuk perguruan tinggi.
Lanjut ya,,
sekarang kami mulai berjalan kaki ke arah kaki bromo, di sana nanti kami akan camping. kami berjalan dengan kelompok kami. Kebetulan gue sekelompok sama ka ben dan ajenng.
Perjalanan sangat melelahkan, kami harus berjalan berjam-jam dengan beban di atas punggung kami. Gue dan ka ben berjalan di paling belakang dari barisan, agar tidak ada yang ketinggalan.
Setelah sampai lokasi, kami segera mendirikan camp, gue 1 camp dengan ajeng dan teman kami lili.
saat itu waktu sudah menunjukan pukul 4 sore. Pemandangan sekitar kaki bromo sungguh luar biasa indahnya.

Ka ben menghampiri gue di camp.
“aqila, k sana yuk.” Ajak ka ben. Gue sangat seneng ketika ka ben ngajak gue jalan-jalan, tapi kemudian ajeng berkata “ikut dong” . gue saat itu setuju saja ajeng ikut, karna gue pikir ajeng juga harus menikmati pemandangan indah bromo.
ketika di pertengahan jalan ajeng terjatuh, lalu kakinya keseleo. Gue kaget melihat itu, ka ben yang tadi berjalan di samping gue langsung berlari panic ke arah ajeng. Ka ben memijat-mijat kaki ajeng. Sesekali ajeng teriak kesakitan. Gue melihat sisi ka ben yang sangat peduli.
Ka ben lalu menggendong ajeng ke camp. Manis sekali.
Malam hari selesai doa dan makan. Ajeng kembali beristirahat di camp kami, maklum saja kakinya belum sembuh benar.
Ka ben mengajak gue pergi keluar camp, dia mengajak gue melihat-lihat pemandangan malam di sekitar bromo. Saat itu malah sangat cerah sehingga bintang-bintang bertaburan membuat aku berah berada di luar walau suasana saat itu sangat dingin. Kami berdiri di depan api unggun yang tadi di buat oleh anggota yang lain.

“malem-malem gini keren banget ya di bromo. Ini kedua kalinya aku k sini” kata ka ben
“aku pertama kalinya ke sini.” Jawab gue lalu tersenyum menatap hamparan langit yang indah.
“ini camping terakhir buat kita ya? Sedih rasanya” kata ka ben lalu menunduk
“ia. Tapi aku berharap ini bukan pertemuan terakhir kita” Jawab gue singkat
“aku ga mau ini yang terakhir buat kita. Aku seneng banget bisa kenal sama kamu. Makanya aku sedih banget sebentar lagi aku keluar dari SMA.vreda dan ninggalin kamu” kata ka ben, lalu dia menatap gue
“aku juga,” jawab gue singkat. Dalem hati gue seneng banget ka ben bilang gitu sama gue.
Hari ini pukul 4 dini hari, kami sudah berjalan menembuh embun pagi di kawasan bromo untuk mencapai puncak bromo. Kami semua akan melihat sunrise melalui puncak bromo. Ini pasti seru. Ka ben benjalan di samping gue, dia berjalan sambil merangkul gue yang kedinginan karna embun pagi di kawasan bromo itu sangat dingin.
“semangat aqila.” Kata ka ben menyemangat gue, kami berjalan sambil tangan ka ben tetap merangkul tubuhku yang hampir membeku.

1,5 jam kami berjalan. Akhirnya kami sampai di puncak bromo. Sungguh keindahan yang luar biasa. Kami saling berpelukan. Ka ben mengajak k sisi lain puncak bromo, menjauhi angkota pecinta alam yang lain. Lalu kami duduk berdua, ka ben bilang “perjalanan yang luar biasa ya.  Ini puncak dari segala teori yang kita dapet 6 bulan kemaren. Pencapaian yang luar  biasa.”
“iya aku seneng banget ka. Ga mengecewakan.” Kata gue sebelum ka ben memeluk gue.
“makasih udah jadi anggota tim yang luar biasa!” kata ka ben lalu di lanjutkan sorak sorai anggota lain yang melihat kami berpelukan.
Setelah kami berfoto-foto. Kami lalu segera pulang.
Perjalanan pulang, ka ben bergabung dengan teman-teman yang cowo.
gue dan ajeng jalan bersama,

“gue suka sama ka ben la” tiba-tiba gue mendengar kata-kata yang membuat gue kaget. Gue langsung menoleh ke arah sumber suara,  gue terbengong-bengong ternyata ajeng yang ngomong itu kepada gue. Dunia gue seakan tiba-tiba gelap, air mata seketika menetes membasahi pipi ini.

“gue tau lo sahabat gue, gue tau lo suka sama ka ben lebih dulu. Tapi gue mohon lo ngerti la, maafin gue. Tapi rasa suka ke ka ben tumbuh dengan sendirinya. Rasa suka itu gga bisa di tahan kan. Aqila. Semenjak SMA, gue jarang banget jatuh cinta.tapi semenjak gue deket sama ka ben, gue tau apa itu cinta. Gue minta maaf banget, tapi gue bener-bener sayang ka ben. Gue mohon tolong lo jauhin dia la jauhin dia, gue sahabat lo. Masa lo tega liat gue terus-terusan sakit hati ngeliat lo deket sama ka ben. Ini pertama kalinya gue jatuh cinta di SMA la.” Terang ajeng lalu kemudian menangis. Kita kami berada di barisan paling depan, sehingga tidak ada anggota lain yg melihat gue dan ajeng nangis.

“gu gue,,… gue… “ gue ga sanggup meneruskan kata-kata gue, gue nangis sejadi-jadinya, gue kecewa, sekaligus sedih yang luar biasa. Kenapa ajeng harus bilang kalau dia suka sama ka ben, di saat-saat gue ngerasain suatu kenyamanan yang luar biasa di samping ka ben.

Ketika gue menutup muka gue lalu nangis sejadi-jadinya. Tiba-tiba ada seseorang merangkul gue, tangisan gue semakin menjadi ketika  rangkulan di punggung gue semakin erat. Gue membuka mata ketika gue melihat bahwa orang yg dari tadi merangkul gue adalah ka ben , gue langsung memeluknya. Ka ben menarik gue ke pinggir, agar anggota lain mendahului kami dan kami berjalan di paling belakang.

Ka ben mengatakan kepada anggota lain bahwa gue sedang sakit sehingga mereka memperbolehkan kami berjalan di paling belakang.
“kamu kenapa?”Tanya ka ben terlihat sangat khawatir. Gue masih terisak-isak.
ka ben masih merangkul gue. “udah udah jangan nangis lagi, aku udah di sini, mau cerita?” kata ka ben.
Sepanjang perjalanan ka ben tidak melepaskan rangkulannya di punggung gue. Dia selalu berusaha berada di samping gue.

"aku, dia, dan ka ben" part 1


   Hai perkenalkan nama gue aqila. Gue kelas 10 di salah satu SMA ternama di kota gue bandung. Gue sekolah di SMA.vreda.
hari ini, udah kira-kira 1 bulan gue di SMA, gue udah punya temen deket di SMA namanya ajeng. Oh ya  hari ini sepulang sekolah gue harus kumpul dulu, hari ini adalah hari pertama ekskul di mulai. Kebetulan di sekolahku ini ada ekskul pecinta alam. Nah ekskul tersebut yang membuat gue memutuskan untuk masuk ke SMA vreda. Gue suka alam bebas, gue  hobbi jalan-jalan ke daerah pegunungan gitu sama keluarga gue. Makanya gue milih ekskul ‘pecinta alam’ ini.
“oke sekarang giliran kamu memperkenakan diri.” Kata guru ekskul kami kepada gue. Nama guru ekskul kami itu abang ringgo.
gue maju ke depan ruang ekskul sambil bersiap memperkenalkan diri.
“selamat siang semuanya, nama saya aqi…..” sebelum sempat melanjutkan memperkenalkan diri,
seorang kaka kelas memasuki ruangan dengan terburu-terburu , bajunya keluar rambutnya berantakan dan terlihat keringat memeuhi pelipisnya.
sebelum sempat mengambil posisi duduk dia langsung melihat ke arah gue yang berdiri di depan ruangan. 
Setelah menyadari kesalahannya dia segera membuka mulutnya
“ups sorry-sorry yah. Bang sorry gue telat juga. Hehe” katanya cengengesan sambil terlihat sedikit ekspresi bersalah. Seluruh ruangan masih memperhatikan kaka kelas itu yang sedang mencari posisi duduk. Sebelum suara bang ringgo menyadarkan kami  “jangan diulang lagi ben. Ayo dik lanjutkan” ucap bang ringgo, gue sekilas melihat ke arah kaka kelas itu kemudian melanjutkan perkenalan.
“nama saya aqila. Kelas 10.2 ,salam kenal buat semuanya” kata gue lancar. Semua anggota ‘pecinta alam’ mengangguk termasuk bang ringgo.

“oke baiklah, karna kita semua udah saling kenal. Sekarang abang mau memperkenalkan ketua ekskul ‘pecinta alam’ di sekolah kita” kata abang ringgo,
Kaka kelas yang tadi datang terlambat, maju ke depan kelas  dia langsung memperkenalkan diri.

“hallo semuanya, Nama gue benedict. Tapi kalian bisa panggil gue ben. Gue ketua pecinta alam yang baru. Gue harap kita bisa jadi tim ekskul yang kompak. Buat anak-anak baru selamat bergabung, dan selamat datang.” Kata ka ben singkat. Lalu disusul sorak-sorai dan tepuk tangan yg meriah.
Ketika bang ringgo sedang menjelaskan tentang ekskul ini.
gue memperhatikan dengan sedikit BT, jelas saja pecinta alam kan lebih enak kalau berhubungan langsung dengan alam, jika di kasih teori sebenarnya itu sangat membosankan. Belum lagi gue hanya duduk sendirian di pojok belakang ruangan, dari kelas 10.2 gue memang cewe sendiri yang ikut ekskul ini. Tidak banyak cewe yang suka dengan ekskul menantang kaya gini. Sahabat gue pun begitu, ajeng lebih memilih ekskul ‘musik’ dari pada ‘pecinta alam’.

Ketika gue lagi bengong gitu, seorang ka ben duduk di samping gue.
gue kaget, dan gue segera membetulkan posisi duduk gue.
Ka ben melihat ke arahku, lalu tersenyum. Hmmm ka ben memiliki senyum yang manis.
dari pertama kali gue ngeliat ka ben, dia memang terlihat keren. Apalagi tadi ketika dia lari-lari memauki ruangan dengan bercucuran keringat.

Ka ben memiliki tubuh yang tinggi, tubuhnya tidak tinggi juga tidak kurus. Kulitnya sawo matang. Rambutnya di potong rapi, dan penampilannya cuek.
“aqila ya? sorry ya tadi” ucap ka ben membuat gue segera tersadar bahwa sedari tadi gue lagi melamunkannya.
“oh, ia ka ga apa-apa” jawab gue singkat.
“kamu, kenapa ikut ekskul ini? Jarang-jarang loh ada cewe ikut ekskul pecinta alam” terang ka ben.
“aku seneng ka. Aku suka pergi ke gunung, terus camping sama ayah ibu” jawab gue sekenanya.
“oohh,, bagus deh. Jadi ga terlalu sulit kamu mendalami materinya nanti” kata ka ben lalu tersenyum.
Gue balas dengan tersenyum.
     4 bulan kemudian….
Semenjaak perkenalan kami pertama kali, gue dan ka ben jadi deket
“udah siap untuk camping  perpisahan bulan februari,3 bulan lagi?” Tanya ka ben di kantin.
“udah dong ka. Hahaha” jawab gue singkat lalu melanjutkan makan.
“aqila aqila” teriak seorang cewek yang berlari-lari ke arah gue dan ka ben. Dan ternyata itu si ajeng sahabat gue di SMA. Ketika dia melihat gue lagi makan bareng ka ben di kantin dia sedikit mengurangi suaranya.
“ups sory, eh ad ka ben” si ajeng langsung melihat ke arah ka ben dengan senyum-senyum.
“hallo ajeng” jawab ka ben lalu membalas senyum ajeng.

Semenjak gue deket sama ka ben, ajeng dan ka ben juga jadi deket. Siapa sih cewe yang ga mau deket sama ka ben, dia keren, badannya bagus dan tinggi, anak 12 IPA otomatis dia pasti pinter, supel lagi.

“ada apaan jeng?” Tanya gue langsung, karna gue sedikit risi dengan senyum ajeng ke ka ben. Ga tau kenapa beberapa hari kemaren ajeng jadi sering ngomongin ka ben, sering senyum-senyum kalau ad aka ben, bahkan 4 hari yang lalu dia daftar di ekskul pecinta alam, katanya sih ingin nemenin gue. Tapi gue pikir pasti gara2 ada ka ben, karna gue tau banget ajeng itu ga suka sama kotor. Gimana bisa dia masuk ekskul yang mengharuskan anggota untuk kotor-kotoran.

“lo tau kan 2 minggu  yang lalu gue daftar ekskul pecinta alam? Dan lo tau sesuatu? GUE KETERIMA!!!” teriak ajeng saking senengnya, gue melihat ketika dia sedang loncat-loncat kesenengan. Dia melirik ke arah ka ben lalu senyum kegirangan.

“wah, gue ikut seneng yah jeng. Selamat selamat!” kata gue ikut seneng.
“selamat bergabung ajeng” ucap ka ben yang semakin membuat ajeng tersenyum gembira.
Gue mulai suka sama ka ben.
Ternyata di balik sifat dinginnya, dia masih memiliki sisi lembut kepada cewe. Dia masih ngehargain cewe, gue seneng banget sama cowo yang bisa ngehargain cewe.
Hari ini rencananya gue dan ka ben akan pergi berbelanja untuk camping yang akan di adakan lusa.
ka ben menjemput gue dengan honda jazz hitamnya.

Sekitar 30 menit di jalan, akhirnya kami sampai juga di mall.
ketika kami mulai tiba di mall ka ben, kelihatan sibuk dengan hpnya. Gue pikir mungkin dia lagi sibuk smsan sama anggota pecinta alam, maklum saja ka ben itu ketua pecinta alam dan kami akan melakukan camping lusa. Gue berjalan menuju lift, ketika di dalam lift ka ben membuka percakapan “nonton yuk.”
Gue menjawab “ayo, tapi selesai belanja ya ka.” ,, ka ben tersenyum dan mengangguk menandakan setuju.
Sepanjang berbelanja tadi ka ben masih tetap sibuk dengan handphone-nya.,
Setelah selesai berbelanja,

 kami menyimpan barang belanjaan ke dalam mobil sebelum melanjutkan nonton. Kebetulan waktu masih menunjukan pukul 15.00, jadi ga akan pulang terlalu larut.
Ketika hampir sampai di bioskop, kami bertemu dengan ajeng di dekat loket. Gue segera menyapa sahabat kesayangan gue itu.

“heh jeng, sendiri aja?” Tanya gue lalu memberikan senyum. Ajeng tidak langsung menjawab pertanyaan gue itu, dia langsung melihat kearah ka ben yang berjalan di belakang gue.
“iya sendiri aja.” Kata ajeng murung.
gue melihat ke arah ka ben, lalu ka ben tersenyum. “mau gabung?” ajak gue ke ajeng.
“MAU BANGETTTT.. ahh thank you aqila. Gue akhirnya ga nonton sendiri.” Jawab ajeng senang.

Gue mengangguk-ngangguk melihat sahabat gue ini kegirangan.
ka ben dan gue meminta ajeng yang memilih film. Ajeng yang biasanya takut banget sama setan, kali ini memilih film horror. Aneh sekali.

Film akan di mulai 10 menit lagi. Gue memutuskan untuk membeli makanan dan soda untuk di makan di dalam bioskop. Ajeng kelihatan sibuk membicarakan acaran camping lusa dengan ka ben, jadi gue memutuskan untuk membeli makanan dan soda untuk kami sendirian.

Gue kaget, ketika gue selesai membeli makanan. Ka ben dan ajeng duduk lebih dekat lagi. Ga tau kenapa hati gue sakit banget, ngeliat ka ben duduk begitu dekat dengan ajeng sahabat gue sendiri. Gue hanya berdiri dengan radius 2 m dari mereka, tapi tak satupun dari mereka yang menyadari kedatangan gue. Sebelum akhirnya ka ben melihat ke arah gue “aqila, ngapain di situ. Sini sini” , ketika ka ben berkata begitu ajeng langsung bergeser dan membetulkan posisi duduknya lagi.

Gue jalan menghampiri mereka “habis liat poster film itu, kayanya rame.” Kata gue berbohong.
“nanti kapan-kapan kita nonton itu yuk:” kata ajeng. Gue hanya tersenyum tanpa sedikitpun menunjukan rasa kecewa, setelah melihat sahabatnya berdekatan dengan cowo gebetannya sendiri.
Film akan segera di mulai,
gue mengambil posisi di tengah-tengah antara ajeng dan ka ben. Ka ben di ujung sebelah kanan, dan ajeng di ujung sebelah kiri.

Film pun segera di mulai, gue melirik ke arah ajeng, dia mulai risih ketakutan maklum ajeng orangnya penakut.
10 menit sudah film di putar lalu ajeng berbisik kepada gue. “la, boleh gue duduk di tempat lo, gue takut banget asli. Lo liatkan bangku sebelah gue kosong.” Kata ajeng sengan nada sedih campur ketakutan.
Gue sebagai seorang sahabat ajeng, ga tega banget kalau udah ngeliat ajeng ketakutan kaya gini.
gue berpindah tempat dengan ajeng, ka ben melihat ke arah gue, “kenapa pindah?” Tanya ka ben. “ajeng takut” jawab gue pindah lalu duduk kembali. Ka ben hanya ber’oh’ ria.

Sepanjang film di puter gue selalu berfikir yang tidak2 tentang ajeng, apa mungkin ajeng suka sama ka ben? Tapi kan ajeng tau kalau gue udah suka sama ka ben duluan. Masa sih ajeng tega sama gue.
Gue berusaha membuang jauh-jauh segala pikiran negative tentang ajeng dan ka ben. Kemudian focus kembali dengan film yang sedang di putar.

Hacim hacim,, terdengar suara bersin di ajeng, “minta tissue dong la” katanya sambil menutup hidungnya. Gue memberikan tissue kepada ajeng, tapi dia terus bersin-bersin. Ka ben yang gue kenal sebagai cowo terbaik lansung memberikan jaketnya kepada ajeng. Gue melihat seulas senyum ajeng  ketika ka ben meminjamkan jaketnya.

Lagi-lagi sakit hati ini, gue membuang jauh-jauh pikiran negative gue. Gue berfikir mungkin memang sebaiknya ka ben meminjamkan jaketnya karna ajeng kan sakit.
Ketika film beres kita langsung segera ke parkiran untuk pulang,
“kenapa murung?” Tanya ka ben kepada gue.
“hah? Gpp kok. Haha” gue berusaha terlihat seceria mungkin di hadapan ka ben.
“ajeng, lo pulang sama siapa?” Tanya gue
“sendiri, naik angkot.” Kata ajeng sambil menutupi hidungnya yang meler
“buset, kamu kan lagi sakit. Bareng kita aja yuk aku kebetulan bawa mobil” kata ka ben ga tega.
Di perjalanan pulang tadi gue BT setengah mati, gue kecewa setengah mati, gue sakit hati setengah mat, ketika di parkiran, gue duduk di depan di samping ka ben seperti biasanya, dan ajeng duduk sendirian di belakang. Tapi ajeng langsung minta tuker posisi dengaan gue, dengan alesan gara-gara tadi nonton film horror dia jadi takut duduk sendirian di belakang. 

Menurut gue itu alesan yang gila, gila banget! Tapi gue menyetujui, karna lagi-lagi gue ga tega sama ajeng. Sepanjang perjalanan ke rumah ajeng, gue berasa kambilng conge. Mereka berdua ngobrol tanpa inget kalau di dalem mobil itu masih ada gue.

 Jadi gue buka twitter aja dari pada BT.
di twitter gue baca ada 1 twit yg membuat gue tertegun beberapa saat isinya.
hati-hati loh sama sahabat kalau nikung presis-nya 99% akurat!
gue seketika langsung ga mood ngapa-ngapain.