Senin, 22 Juni 2015

Bandung-Bali

Udah lama kita ga ketemu, apa kabar kamu?

Aku bahkan ga tau kamu di sana dalam kondisi yang bahagia atau sebaliknya.
aku bahkan sedikitpun ga pernah denger berita tentang kamu. Itu bagus sih sebenernya, jadi aku ga perlu teralu mikirin kamu yang jauh di sana.

Tapi hari ini rasanya hati aku ga tenang. Tiba-tiba kepikiran kamu.
jarak kita sekarang semakin jauh bandung-bali. Waktu kita masih satu kota aja aku udah mulai kehilangan kabar kamu, di tambah lagi sekarang kita beda pulau.
hari ini rasanya aku cemas sekali, bagaimana keadaanmu? Perasaanku benar-benar tidak enak. Sungguh.
Ingin sekali aku kontak kamu, ingin sekali aku menelpon-mu hanya sekedar untuk menanyakan bagaimana kondisimu. Tapi kamu sudah mengganti semua nomor dan me-nonaktifkan semua akun media sosialmu. Bagaimana caranya aku bisa menghubungimu?

Aku hanya bisa menuliskan semua perasaan resah ini, aku yakin kamu selalu membaca setiap post yang aku tulis di sini. Iya kan? Hanya melalui blog ini, aku bisa mengungkapkan perasaan aku untuk kamu. Kamu bisa membaca semuanya sekarang, kamu bisa tau apa yang aku rasakan sekarang.
tapi tidak dengan aku.. ini tidak adil..
aku bahkan tidak tau apa perasaanmu setiap membaca seluruh postku tentang kamu, aku bahkan tidak akan pernah tau bagaimana kabar dan keadaanmu di sana.

Tapi setiap malam aku selalu membicarakanmu dengan Tuhan. Aku sebut kamu selalu dalam setiap lantunan doaku.
aku berharap kamu disana dalam keadaan sehat, dalam kondisi yang bahagia juga.
setelah kejadian tempo hari dulu, rasanya ingin sekali aku kehilangan seluruh ingatanku. Tapi ternyata aku malah benar-benar kehilangan sosokmu.

Aku kadang merindukanmu.
mengapa akhir cerita indah kita dulu harus berakhir seperti ini. Ini bukan ending yang aku inginkan.
tapi kenyataan berkata lain, kita memang di takdirkan seperti ini berjauhan tanpa memberikan kabar satu sama lain. bandung-bali..

Apakah kamu tahu sesuatu? Aku sekarang sedang menginjakan kaki di bali. Di tempat terindah saksi bisu cerita kita, cerita indah kita dulu ketika sama-sama berlibur di sini. Kini bali tetap menjadi pulau indah, walau suasananya berbeda.

Ketika pesawatku mendarat di bali, aku memejamkan mataku, aku berucap dalam hati ‘dapatkah kita bertemu lagi?’

Aku selalu berharap bisa menemukanmu di setiap tempat yang aku kunjungi di sini. Tapi mungkin itu hanya hayalan saja, bagaimana bisa aku menemukanmu di tempat seluas ini.
jadi ini tempat yang kau pilih? Mengapa kamu memilih bali? Padahal ini adalah tempat yang pasti akan mengingatkan kamu pada cerita kita dulu.
 aku menceritakan kamu pada saudara sepupuku namanya dr.novi, aku menceritakan kabar terakhir yang ku dengar kalau kamu sedang tugas di salah satu rumah sakit di daerah kalungkung ,bali. Tak menyangka ternyata saudaraku bekerja di rumah sakit yang sama dengan kamu. Tanpa pikir panjang tadi kita langsung menuju rumah sakit itu, agak jauh rupanya. Aku sangat senang saat itu, membayangkan bisa memandang wajahmu yang sudah sangat lama tidak ku lihat.

Sesampainya di sana, aku sangat antusias. aku tidak sabar, rindu yang selama ini ku pendam akan segera berakhir. Aku dan beberapa teman dr.novi menyusuri koridor demi koridor untuk mencapai tempat dokter-dokter magang berkumpul.

Langkah demi langkah semakin membuat aku gugup.

Kami bertemu dengan salah seorang mahasiswa kedokteran asal Jakarta, mungkin juga dia temanmu. Setelah dr.novi menanyakan keberadaanmu, temanmu itu menjawab sesuatu yang tiba-tiba membuat aku ingin sekali menangis. ‘oohh dia baru aja pulang ke bandung dok, tadi pesawatnya sekitar jam set 8’

Tuhan……… rasanya aku ingin sekali berteriak.. “bagaimana bisa kebetulan begini?!”
lucu yah! Bahkan waktu pun ga ingin kita bertemu, bagaimana bisa kamu berangkat 3 jam setelah kedatangan aku?  Bandung-bali.
Mungkin sekarang kamu baca post aku. Sekarang rasanya bali ga seindah dulu.

Rasanya di bali aku sedih mulu, malah jadi sering keingetan kamu. Ia ia aku tahu dulu emang aku yang minta supaya kita ga ketemu lagi, tapi tidak pernahkan kamu sedikitpun merasakan rindu? tidak terpikirkah olehmu untuk melakukan sebuah temu? Tidak pernahkah terbersit di otak kamu untuk sekedar menanyakan kabar aku? Apakah rasa yang kau punya selama ini untukku hilang begitu saja?

Oke baiklah. Mungkin sekarang memang aku harus berjalan kembali mengikuti arus, aku tidak mungkin lagi berjuang sendirian melawan arus.. ya aku tau everything it’s over………..
.
bandung-bali :")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar