Kamis, 03 Juli 2014

ini akhir


Ini akhir dari semua perjuangan aku mencintaimu..

Ini akhir dimana air mata tak mampu menjelaskan semua rasa kecewaku..
ini akhir dimana kata ‘sayang’ tak pernah kau gubris..
ini akhir dimana aku yg memutuskan dan aku yang sakit..
Pria itu benar-benar tidak bisa di baca tingkahnya..
dia menjanjikan semua keindahan dunia tapi ujung-ujungnya malah kesakitan yg didapat..

Kamu mencintaiku bukankah begitu sayang? Lalu mengapa semua tingkah lakumu selama ini tidak menunjukan bahwa kamu mencintaiku?

Di awal kedekatan kita kamu benar-benar peduli, benar-benar memperlakukan aku sebagai wanita yang spesial. Tapi seiring berjalannya waktu kamu malah semakin cuek sayang..
dan berkata bahwa kamu masih mencintai aku?

Apakah arti mencintai dalam kamusmu, adalah ketika seorang pria jarang memberi kabar pada pacarnya, tetapi masih sempat update status di media sosial.?
apakah ketika seorang pria, lebih sering membicarakan wanita lain di bandingkan pacarnya kepada teman-temannya?
apakah ketika seorang pria, lebih memilih berbicara dengan wanita lain di bandingkan pacarnya?
apakah ketika seorang pria sempat-sempatnya menyukai orang lain ketika dia sudah punya pacar?
JAWAB SAYANG! Apakah itu arti mencintai bagi kamu?

Aku lelah dengan semua itu, semua perlakuanmu itu..
apakah salah jika aku memilih menyerah?

Sayang, wanita senang di beri kabar. Sesibuk apapun kamu, sempatkan untuk sekedar mengirim pesan singkat.
Sayang, wanita senang di beri perhatian. Setidaknya jangan pergi dan menghilang seharian, wanita perasaannya gampang resah.
Sayang, wanita senang di perlakukan spesial. Setidaknya jangan membuat dia merasa tidak berharga.
Sayang, wanita senang di jadikan yang utama. Setidaknya berusahalah setia sayang, jangan karna kamu menemukan wanita yang lebih baik. Lalu kamu meninggalkan yang utama.

Di balik semua rasa kecewa aku itu.. apa salah jika kuminta semua berakhir?
sayang, hanya aku wanita yang paling tahan berada selama ini di sampingmu..

Aku tuh punya pacar, tapi aku merasa sepi.
Aku seperti tidak punya kekasih sayang! Aku seperti wanita jomblo yg terikat pada sesuatu yang bernama 
kesetian, sehingga tidak bisa mencari pria lain.
Lalu kamu? Mungkin sudah menjalin pendekatan dengan wanita lain.

Aku selalu berusaha setia, tapi kamu selalu menganggap aku main-main..
aku tidak pernah main-main dengan kata-kata aku..

Dengan gampangnya kamu malah menuduh aku berselingkuh?
sayang, dimana rasa percaya kamu padaku?
kamu pernah buka handphone ku? lalu? Apa kamu menemukan aku berselingkuh dengan pria lain?

Bodohnya lagi, kamu berkata bahwa aku berselingkuh dengan teman sekelasku sendiri!
sayang, aku tahu pria yang kau tuduh selingkuhanku itu pria paling tampan di sekolah, paling pintar di sekolah, dan jadi pria yang menjadi idola di sekolah..
jika aku benar-benar selingkuh dengannya? Ya pastilah akan ku tinggalkan kamu untuk dia?

Tapi kamu liat apa kenyataanya? Aku bertahan buat kamu, dan kamu malah nuduh aku selingkuh. Tolol sekali.

Kamu maki-maki aku, kamu bilang aku wanita murahan blabla blabla..
lalu di akhir kamu bilang kamu sayang sama aku!

Hih..
kalau sayang itu kamu percaya sama aku.
kalau kamu sayang sama aku, kamu ga mungkin maki-maki sampai bilang aku cewek murahan.

Sekarang kita sudah berakhir..
Dan sekarang kamu sudah mendekati wanita yang dulu menjadi primadona mu..

Lalu aku? Wanita yang kau tuduh berselingkuh….
Masih sendiri…………dan meratapi kenangan kita yang mengganggu pikiranku setiap harinya..

Ku kembalikan semua barang-barang pemberianmu, aku tidak ingin ada satupun barang yang mengingatkan aku sama kamu..

Semua terasa menyakitkan sekarang..
melihatmu bersama wanita itu…dan aku hanya bisa diam dengan perasaan kecewa sekaligus marah yang berkecamuk di hatiku..

Tapi ketika perasaan kecewa muncul disaat kamu bersama wanita itu, aku hanya bisa mengingat kata-kata dari mang batagor depan sekolah kita “UNTUK CEMBURU PUN AKU TAK BERHAK”

Ya udahlah.. aku mau aku ngomong sepanjang apapun kamu tidak akan pernah mengerti. Toh kamu hanya seonggok daging bernama yang tak berperasaan.

Selamat tinggal…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar