Rabu, 25 Juni 2014

kita berbeda


Tadi aku melewati rumah ibadah kaka.
terlihat segerombol orang-orang baru saja selesai dengan ibadah mereka, aku berjalan melewati mereka.
aku melihat ke dalam rumah ibadahmu, terlihat ada beberapa orang di dalam sana dan masih dalam keadaan sujud menyembah, di bawah kubah masjid.

Seketika pikiranku langsung tertuju padamu, bagaimana shalat mu? Kamu tidak lupa kan?
Aku berjalan, melewati rumah ibadahmu..

Lalu aku sampai pada rumah ibadahku. Saat itu umat belum banyak berkumpul. Aku melihat salib Tuhan ku terpajang kokoh di hadapanku.
aku bersujud di hadapannya, ku tutup kedua mataku. Dan aku melipat kedua tanganku.

Tanpa sengaja, air mataku jatuh ketika ku sebut nama kamu dalam setiap lantunan doa-doaku.
air mata ini terus mengalir deras, ketika aku teringat bahwa ternyata kita memang berbeda.

Aku dan kamu.. kita berbeda..

Kamu dengan tasbihmu dan aku dengan rosarioku..
kamu dengan alquran mu dan aku dengan alkitabku..

Sekarang perbedaan pada kita benar-benar terasa. Aku selalu menangis mengingat tentang ini.
kita saling mencintai, kita saling menyayangi.
tapi kita harus mengakhiri segalanya.. karna memang kita berbeda..
aku menghargai orang tua ku yang telah mengajarkan aku tentang katholik dari lahir.
dan aku juga menghargai orang tua mu yang telah mengajarkan kamu tentang muslim dari lahir.

Sudahlah.. mungkin memang kita harus berakhir..

Ku yakin kamu akan mendapatkan dia yang seiman dengan mu.. begitu juga aku..

Memang ini tidak mudah.! Kamu pikir aku mudah menerima segalanya..  menerima kalau kita harus berpisah karna masalah iman..


Lalu sekarang aku bisa apa? Selain menyerah pada takdir..
kita sudah berada pada jalan buntu sayang. Lalu apa yang harus kita lakukan? Selain berbalik arah lalu kembali pada jalan masing-masing. 

2 komentar: