Tadi ketemu sama dia (lagi) pas aku mau berdoa di rumah
Tuhan.
Sebenarnya hari ini kita ga janjian untuk pergi ke gereja
bareng. Apalagi semenjak dia dengan wanita itu.
Semakin hari semakin ngerasa
aja dia kaya ngejauh dari aku.
Suatu kali dia sempat mengirim sebuah bbm ‘deb? Aku ada
salah sama kamu atau gimana?’..
ya aku bales ajah “harusnya aku yang nanya, aku salah apa sama kamu?’
dan dia bales ‘kamu tuh ga ada salah apa-apa sama aku’
ya aku bales ajah “harusnya aku yang nanya, aku salah apa sama kamu?’
dan dia bales ‘kamu tuh ga ada salah apa-apa sama aku’
Dia bodoh! Dia pikir aku percaya. Semenjak dia dengan wanita
itu dia jadi suka berbohong. Entahlah, mungkin berbohong menjadi hoby barunya
sekarang.
Di depan aku dia bilang kalau aku ga salah apa-apa. Tapi dia
berkata kepada ‘wanita lain’ kalau aku sering kali merepotkannya. Sering kali
membuatnya BT.
Aku bingung kenapa dia ga pernah mau ngaku kalau dia selalu
di repotkan oleh aku?
Aku ngejauh bukan karna aku ga suka liat dia sama wanita
itu, tapi aku tau diri ajah.
masa aku terus menerus merepotkan dia seumur hidupku.
masa aku terus menerus merepotkan dia seumur hidupku.
Lagian kalau memang aku selalu merepotkannya, kenapa dia
selalu berusaha membuat hubungan kita kembali membaik seperti dulu? Bukankah hidup
aku ga penting buat dia? Bukankah aku ini hanya merepotkan dia saja!
Ah pria! Aneh..
Tadi dia datang lebih dulu dari pada aku, dia duduk bersama
3 teman pria dan satu teman wanita.
ketika aku datang sungguh aku sama sekali tidak melihatnya.
sampai temanku menghampiriku dan mengajakku untuk bergabung bersama dia dan teman-temanku yang lain.
ketika aku datang sungguh aku sama sekali tidak melihatnya.
sampai temanku menghampiriku dan mengajakku untuk bergabung bersama dia dan teman-temanku yang lain.
Sebenarnya ada sedikit rasa canggung untuk duduk bersama
dengan dia lagi. rasanya sudah muak aku mendengar semua ceritanya tentangku
yang membuat aku memilih menjauh darinya sekarang.
Tapi aku menguatkan hatiku dan diriku untuk berjalan ke arah
bangku mereka. Aku berusaha agar aku tetap kelihatan baik-baik saja di depan
teman-temanku yang lain
Aku memilih berjalan menunduk, aku tidak ingin dia atau
teman-temanku yang lain melihat bahwa mataku mulai berkaca-kaca.
Ketika aku sampai, aku melihat sekitar dan aku tidak
menemukan dia duduk bersama teman-temanku yang lain. tapi tadiiiiiiiiii..
teman ku mengatakan dia ada di sini. Hatiku sedikit lega, walau emang sakit sih dia menghindar.
teman ku mengatakan dia ada di sini. Hatiku sedikit lega, walau emang sakit sih dia menghindar.
Aku duduk di samping teman ku, dia seorang pria dan
tiba-tiba dia bilang “si……… duduk di dalem gereja. Dia ga akan ke sini lagi
kok.” Kata temanku itu lalu tersenyum.
“oh udah biasa. Menghindar setiap ada aku” kata aku dengan
wajah datar tanpa ekspresi.
“loh kok mukanya langsung berubah? Kamu ada marah sama dia?”
kata teman pria itu lagi
“engga. Dia kali yang marah sama aku, aku sih biasa aja”
kata aku mulai BT
“bohong. Tadi dia cerita semua k aku. Lagian kamu ngapain
ngehindar dari kita sih.?” Kata temanku
“siapa yang ngehindar? Dia kali yang ngehindar” kata aku
lagi semakin bt
“tadi kita duduk di sini, kita liat kamu jalan. Terus aku
manggil kamu eh kamu malah duduk di sana bukan nyamperin kita. Terus kata dia ‘udah
di amah ga bakal ke sini jamin!’. Eh bener kamu ga nyamperin kita.nah di situ
dia cerita semua, kalau kamu mulai ngejauhin dia gara-gara dia sama cewek itu
sekarang. Jadi kamu cemburu? Hayoo ngaku……” kata temen aku panjang lebar
“sumpah tadi aku bener-bener ga liat kalian! Enggak bukan
karna dia punya cewek kok. Tapi karna……….ga taulah, mungkin dia marah sama aku
karna sesuatu, ya aku tau diri aja, jadi aku yang pergi. Kasian dia, kalau aku
tetep di deket dia. Eh ia Terus kenapa dia ga gabung sama kita??”
“nah itu deb, karna kamu milih duduk di sana dan ga gabung
sama kita. Dia bilang ‘udahlah aku duduk di dalem aja, kasian si deby. Biar dia
duduk di sini sama kalian.’ .. terus dia pergi dan kamu dateng. Mungkin, salah
paham lagi.”
“ah. Bukan salah paham. Emang dianya aja yg mau menghindar
tapi sok-sokan berkorban.” Kata aku
“tuh kan,, pola pikir kamu yang
salah deb.”
Ya itulah kejadian tadi, yang sempet bikin aku ga konsen
ngikutin ibadat tadi.
Rasanya tuh pingin nangis bangetttttt tadi tuh, da aku mah
apa atuh, serba salah wae..
Jadi sebenernya ini siapa yang salah?! Aku atau dia, sampe
kita jadi jauh gini.. ya pasti menurut kalian aku! Ia aku kan!! Da kan aku yang
selalu salah.
Dan sekali lagi aku ngejauh sama dia bukan karna ada cewek
lain!
Tapi karna seorang cewek telah berkata “deb, dia tuh bilang
selalu di repotin sama kamu” ,NAH!
Terus kalau udah di bilang kayak gitu, aku masih punya muka
gitu untuk deket sama dia. ENGGA!
Ya udahlah whatever……………………..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar