Minggu, 15 Juni 2014

pos dini hari

Tadi ketemu sama dia (lagi) pas aku mau berdoa di rumah Tuhan.

Sebenarnya hari ini kita ga janjian untuk pergi ke gereja bareng. Apalagi semenjak dia dengan wanita itu. 

Semakin hari semakin ngerasa aja dia kaya ngejauh dari aku.

Suatu kali dia sempat mengirim sebuah bbm ‘deb? Aku ada salah sama kamu atau gimana?’..
ya aku bales ajah “harusnya aku yang nanya, aku salah apa sama kamu?’
dan dia bales ‘kamu tuh ga ada salah apa-apa sama aku’

Dia bodoh! Dia pikir aku percaya. Semenjak dia dengan wanita itu dia jadi suka berbohong. Entahlah, mungkin berbohong menjadi hoby barunya sekarang.

Di depan aku dia bilang kalau aku ga salah apa-apa. Tapi dia berkata kepada ‘wanita lain’ kalau aku sering kali merepotkannya. Sering kali membuatnya BT.

Aku bingung kenapa dia ga pernah mau ngaku kalau dia selalu di repotkan oleh aku?

Aku ngejauh bukan karna aku ga suka liat dia sama wanita itu, tapi aku tau diri ajah.
masa aku terus menerus merepotkan dia seumur hidupku.

Lagian kalau memang aku selalu merepotkannya, kenapa dia selalu berusaha membuat hubungan kita kembali membaik seperti dulu? Bukankah hidup aku ga penting buat dia? Bukankah aku ini hanya merepotkan dia saja!

Ah pria! Aneh..

Tadi dia datang lebih dulu dari pada aku, dia duduk bersama 3 teman pria dan satu teman wanita.
ketika aku datang sungguh aku sama sekali tidak melihatnya.
sampai temanku menghampiriku dan mengajakku untuk bergabung bersama dia dan teman-temanku yang lain.

Sebenarnya ada sedikit rasa canggung untuk duduk bersama dengan dia lagi. rasanya sudah muak aku mendengar semua ceritanya tentangku yang membuat aku memilih menjauh darinya sekarang.
Tapi aku menguatkan hatiku dan diriku untuk berjalan ke arah bangku mereka. Aku berusaha agar aku tetap kelihatan baik-baik saja di depan teman-temanku yang lain

Aku memilih berjalan menunduk, aku tidak ingin dia atau teman-temanku yang lain melihat bahwa mataku mulai berkaca-kaca.
Ketika aku sampai, aku melihat sekitar dan aku tidak menemukan dia duduk bersama teman-temanku yang lain. tapi tadiiiiiiiiii..
teman ku mengatakan dia ada di sini. Hatiku sedikit lega, walau emang sakit sih dia menghindar.

Aku duduk di samping teman ku, dia seorang pria dan tiba-tiba dia bilang “si……… duduk di dalem gereja. Dia ga akan ke sini lagi kok.” Kata temanku itu lalu tersenyum.
“oh udah biasa. Menghindar setiap ada aku” kata aku dengan wajah datar tanpa ekspresi.
“loh kok mukanya langsung berubah? Kamu ada marah sama dia?” kata teman pria itu lagi
“engga. Dia kali yang marah sama aku, aku sih biasa aja” kata aku mulai BT
“bohong. Tadi dia cerita semua k aku. Lagian kamu ngapain ngehindar dari kita sih.?” Kata temanku
“siapa yang ngehindar? Dia kali yang ngehindar” kata aku lagi semakin bt

“tadi kita duduk di sini, kita liat kamu jalan. Terus aku manggil kamu eh kamu malah duduk di sana bukan nyamperin kita. Terus kata dia ‘udah di amah ga bakal ke sini jamin!’. Eh bener kamu ga nyamperin kita.nah di situ dia cerita semua, kalau kamu mulai ngejauhin dia gara-gara dia sama cewek itu sekarang. Jadi kamu cemburu? Hayoo ngaku……” kata temen aku panjang lebar

“sumpah tadi aku bener-bener ga liat kalian! Enggak bukan karna dia punya cewek kok. Tapi karna……….ga taulah, mungkin dia marah sama aku karna sesuatu, ya aku tau diri aja, jadi aku yang pergi. Kasian dia, kalau aku tetep di deket dia. Eh ia Terus kenapa dia ga gabung sama kita??”

“nah itu deb, karna kamu milih duduk di sana dan ga gabung sama kita. Dia bilang ‘udahlah aku duduk di dalem aja, kasian si deby. Biar dia duduk di sini sama kalian.’ .. terus dia pergi dan kamu dateng. Mungkin, salah paham lagi.”
“ah. Bukan salah paham. Emang dianya aja yg mau menghindar tapi sok-sokan berkorban.” Kata aku
“tuh kan,, pola pikir kamu yang salah deb.”
Ya itulah kejadian tadi, yang sempet bikin aku ga konsen ngikutin ibadat tadi.

Rasanya tuh pingin nangis bangetttttt tadi tuh, da aku mah apa atuh, serba salah wae..
Jadi sebenernya ini siapa yang salah?! Aku atau dia, sampe kita jadi jauh gini.. ya pasti menurut kalian aku! Ia aku kan!! Da kan aku yang selalu salah.

Dan sekali lagi aku ngejauh sama dia bukan karna ada cewek lain!
Tapi karna seorang cewek telah berkata “deb, dia tuh bilang selalu di repotin sama kamu” ,NAH!
Terus kalau udah di bilang kayak gitu, aku masih punya muka gitu untuk deket sama dia. ENGGA!


Ya udahlah whatever……………………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar