Untuk pria yang sedang memegang kamera di ujung sana.
Hai.. apa kabarmu hari ini? Sudah lama aku tidak melihatmu. Setelah
perpisahan kita waktu itu.
kau tahu, saat perpisahan kemarin kau tampak tampan sekali mengenakan kemeja dan jas. Aku sampai gugup ketika kau berjalan melintasiku.
hari itu mungkin adalah hari terakhir aku melihatmu. Kau melihatku tapi kau mungkin tidak memperhatikan keberadaanku saat itu. Kamu berjalan begitu saja melintasiku, tanpa ada sapaan dan kata perpisahan untuk ku..ummh..untuk kita. :(
kau tahu, saat perpisahan kemarin kau tampak tampan sekali mengenakan kemeja dan jas. Aku sampai gugup ketika kau berjalan melintasiku.
hari itu mungkin adalah hari terakhir aku melihatmu. Kau melihatku tapi kau mungkin tidak memperhatikan keberadaanku saat itu. Kamu berjalan begitu saja melintasiku, tanpa ada sapaan dan kata perpisahan untuk ku..ummh..untuk kita. :(
Aku tidak berani mendekatimu saat itu untuk terlebih dahulu
menegur. Perasaanku saat itu begitu campur. Aku malu….
tetapi temanku menarikku mendekatimu. Dia memaksaku untuk sekedar bertegur sapa
denganmu.
Aku berusaha tidak terlihat gugup di hadapanmu. Wajahku memerah,
dan entahlah keringat dingin tiba-tiba muncul. Aku memberikan senyuman
canggungku padamu.
saat itu kamu menyambut tanganku untuk sekedar bersalaman. Kau tersenyum manis sekali, mungkin itu adalah senyuman terbaik yang pernah ku lihat. Sungguh~
saat itu kamu menyambut tanganku untuk sekedar bersalaman. Kau tersenyum manis sekali, mungkin itu adalah senyuman terbaik yang pernah ku lihat. Sungguh~
Ketika menjabat tanganmu, tiba-tiba saja perasaan aneh itu
muncul. Saat itu aku ingin sekali meneteskan air mata,aku menyadari bahwa aku
akan segera kehilangan sosokmu. Sosok yang selama ini ku kagumj.
Berada sedekat ini denganmu adalah impianku beberapa bulan
terakhir, tapi aku harus menerima kenyataan bahwa ini adalah salam dan sapaan
perpisahan.
aku benar-benar tidak sanggup menahan gejolak yang ada dalam dadaku, saat tanganmu begitu erat menjabat tanganku.
aku benar-benar tidak sanggup menahan gejolak yang ada dalam dadaku, saat tanganmu begitu erat menjabat tanganku.
Aku berusaha memandang detail struktur wajahmu, matamu
memandang ramah kepadaku, dan bibirmu menciptakan senyum sempurna. Kau sungguh
sempurna saat itu sayang..
rasanya ingin sekali memelukmu, merasakan berada dalam dekapanmu sebagai ucapan perpisahan dariku. Tapi aku menahan diri, walau sejujurnya aku ingin sekali mendekapmu..
rasanya ingin sekali memelukmu, merasakan berada dalam dekapanmu sebagai ucapan perpisahan dariku. Tapi aku menahan diri, walau sejujurnya aku ingin sekali mendekapmu..
“SUKSES YA” dari jutaan kata yang ingin sekali aku ungkapkan
kepadamu, dari ribuan kalimat ingin sekali aku utarakan kepadamu. Tiba-tiba
semua seakan lenyap dari otakku. Dan hanya kata-kata itu yang mampu aku katakan
kepadamu.
Aku mengutuk diriku sendiri, mengapa aku begitu bodoh. Mengapa
aku tidak mengungkapkan semua perasaanku padanya. bodoh bodoh.. aku terus
mengutuk diriku sendiri.
“KAMU JUGA SUKSES YA” balasnya. Dia kembali tersenyum, tersenyum
untuk yang terakhir.
Rasanya ingin sekali menggenggam tangannya lebih lama,
rasanya ingin sekali berasa di dekatnya lebih lama. Rasanya ingin sekali~
Dia pergi menjauh dariku, dan aku masih terpaku di tempat
kita berdiri tadi.
air mataku yang tadi mati-matian ku tahan, tumpah semua membanjiri pipiku.
air mataku yang tadi mati-matian ku tahan, tumpah semua membanjiri pipiku.
Mengapa di saat-saat terakhir aku bertemu dengannya aku
masih saja mempertahankan ego dan rasa canggungku.
Dan sekarang dia sudah pergi, dia sudah mendapatkan kampus
terbaiknya.
sosok pria yang ku kagumi, yang kehadirannya biasa ku lihat setiap hari. Kini akan pergi melanjutkan mimpinya.
sosok pria yang ku kagumi, yang kehadirannya biasa ku lihat setiap hari. Kini akan pergi melanjutkan mimpinya.
Selamat melanjutkan mimpimu.. sukses selalu.. aku
merindukanmu..
“3 tahun bukan waktu
yang sebentar untuk mencintaimu bukan? Tapi aku memilih bertahan mencintaimu,
dalam diamku, dalam sepiku. Sampai akhirnya kau sadar aku yang selalu ada
untukmu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar