Kamis, 29 Mei 2014

mencintaimu dalam diamku

Untuk pria yang sedang memegang kamera di ujung sana.

Hai.. apa kabarmu hari ini? Sudah lama aku tidak melihatmu. Setelah perpisahan kita waktu itu.
kau tahu,  saat perpisahan kemarin kau tampak tampan sekali mengenakan kemeja dan jas. Aku sampai gugup ketika kau berjalan melintasiku.
hari itu mungkin adalah hari terakhir aku melihatmu. Kau melihatku tapi kau mungkin tidak memperhatikan keberadaanku saat itu. Kamu berjalan begitu saja melintasiku, tanpa ada sapaan dan kata perpisahan untuk ku..ummh..untuk kita. :(

Aku tidak berani mendekatimu saat itu untuk terlebih dahulu menegur. Perasaanku saat itu begitu campur. Aku malu….
tetapi temanku menarikku mendekatimu. Dia memaksaku untuk sekedar bertegur sapa denganmu.
Aku berusaha tidak terlihat gugup di hadapanmu. Wajahku memerah, dan entahlah keringat dingin tiba-tiba muncul. Aku memberikan senyuman canggungku padamu.
saat itu kamu menyambut tanganku untuk sekedar bersalaman. Kau tersenyum manis sekali, mungkin itu adalah senyuman terbaik yang pernah ku lihat. Sungguh~

Ketika menjabat tanganmu, tiba-tiba saja perasaan aneh itu muncul. Saat itu aku ingin sekali meneteskan air mata,aku menyadari bahwa aku akan segera kehilangan sosokmu. Sosok yang selama ini ku kagumj.
Berada sedekat ini denganmu adalah impianku beberapa bulan terakhir, tapi aku harus menerima kenyataan bahwa ini adalah salam dan sapaan perpisahan.
aku benar-benar tidak sanggup menahan gejolak yang ada dalam dadaku, saat tanganmu begitu erat menjabat tanganku.

Aku berusaha memandang detail struktur wajahmu, matamu memandang ramah kepadaku, dan bibirmu menciptakan senyum sempurna. Kau sungguh sempurna saat itu sayang..
rasanya ingin sekali memelukmu, merasakan berada dalam dekapanmu sebagai  ucapan perpisahan dariku. Tapi aku menahan diri, walau sejujurnya aku ingin sekali mendekapmu..
“SUKSES YA” dari jutaan kata yang ingin sekali aku ungkapkan kepadamu, dari ribuan kalimat ingin sekali aku utarakan kepadamu. Tiba-tiba semua seakan lenyap dari otakku. Dan hanya kata-kata itu yang mampu aku katakan kepadamu.

Aku mengutuk diriku sendiri, mengapa aku begitu bodoh. Mengapa aku tidak mengungkapkan semua perasaanku padanya. bodoh bodoh.. aku terus mengutuk diriku sendiri.

“KAMU JUGA SUKSES  YA”  balasnya. Dia kembali tersenyum, tersenyum untuk yang terakhir.
Rasanya ingin sekali menggenggam tangannya lebih lama, rasanya ingin sekali berasa di dekatnya lebih lama. Rasanya ingin sekali~

Dia pergi menjauh dariku, dan aku masih terpaku di tempat kita berdiri tadi.
air mataku yang tadi mati-matian ku tahan, tumpah semua membanjiri pipiku.
Mengapa di saat-saat terakhir aku bertemu dengannya aku masih saja mempertahankan ego dan rasa canggungku.

Dan sekarang dia sudah pergi, dia sudah mendapatkan kampus terbaiknya.
sosok pria yang ku kagumi, yang kehadirannya biasa ku lihat setiap hari. Kini akan pergi melanjutkan mimpinya.
Selamat melanjutkan mimpimu.. sukses selalu.. aku merindukanmu..



 “3 tahun bukan waktu yang sebentar untuk mencintaimu bukan? Tapi aku memilih bertahan mencintaimu, dalam diamku, dalam sepiku. Sampai akhirnya kau sadar aku yang selalu ada untukmu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar