Senin, 08 Juli 2013

HUJAN adalah saksi bisu kisah cinta kita ♥


Hujan..

Hujan hujan hujan..

Dulu gue benci hujan,
dulu setiap hujan gue ga boleh keluar. Ga boleh hujan-hujanan, ga boleh sedikitpun kena HUJAN.
kenapa? Karna tubuh gue ini pasti biru-biru kalau kena hujan.
itu sebabnya gue benci hujan, gue benci dingin.

tapi itu dulu….
dulu sebelum gue kenal dia.
sosok seseorang yang gue sayangi. Entah bagaimana cinta di antara kami tumbuh
dari hal yang selama ini gue benci “HUJAN”

Pertama kali kami menjadi teman, dia tidak pernah tau gue benci hujan, gue benci dingin, dia tidak tahu bahwa gue akan biru-biru kalau kedinginan.
tapi saat itu, saat pertama kali kami pergi bersama. Gue di bonceng oleh dia, kami pergi ke daerah pegunungan. Itu kali pertama gue pergi ke daerah pegunungan menaiki sebuah motor,
dingin rasanya….
tangan-tangan gue mulai membiru saat itu, tapi dia tidak tahu.
kami meneruskan perjalanan. Hingga saat peristirahatan dia melihat seluruh kuku gue membiru,
dia menanyakan sesuatu yang membuat gue tertegun sesaat, lalu gue menceritakan bahwa gue benci dingin, gue benci hujan. Lalu dia menggenggam kedua tangan gue dan meniupkan udara diantara rongga tangan gue dan tangan dia. Dia bilang “maaf, aku ga akan pernah buat kamu kedinginan. Janji”

Saat di perjalanan dia bilang “aku berharap sekarang turun hujan”,
sebelumnya dia bilang kalau dia ga akan buat gue ngerasa kedinginan. Tapi kenapa sekarang dia minta hujan turun saat ini juga. Gue menjawab cepat kata-kata tersebut
“jangan dong, nanti aku biru lagi. Aku benci hujan!” jawabku lemah.
dia langsung menjawab “jangan takut sama hujan, aku suka hujan. Aku akan buat kamu jadi suka sama hujan. Hujan itu menyenangkan loh.”
aku hanya diam, tak mengerti dengan kata-kata dia. Apa yang menyenangkan dari hujan, hujan tuh dingin bikin sakit lagi, hujan tuh nyebelin.
pada saat kami di daerah pegunungan hujan memang tidak turun, tetapi karena suhu di sana sangat dingin. Dia mempersilahkan gue untuk memasukan tangan gue ke saku jaketnya, agar tidak dingin katanya.

Setelah hari itu, beberapa hari setelahnya kami jadi sering pergi bersama.
saat itu gue mau pergi ke salah satu rumah temen gue di daerah bandung. Dia mau mengantar,
di perjalanan hujan tiba-tiba turun dengan sangat besar, aku benci hujan bahkan saat aku bersama dengan dia hujan turun dan mengganggu.

Kami hujan-hujanan dia berkata: “biru lagi deb?”
“ia nih,oh ya kita cari rumah temen yg lain aja yuk, yg dkt dri sini. Numpang neduh” jawab gue cepet

“oke. Oia tutup mata kamu deh terus rasain hujan yang nerpa wajah kamu. Rasanya tuh bikin tenang.” Kata dia sambil membuka kaca helmnya.

Untuk pertama kalinya gue menikmati hujan, menikmati setiap tetes air yang membasahi tubuh kami, setiap terpaan air di wajah kami.

Saat kami sudah sampai di rumah kami. Hujan mulai reda
gue bertanya “kenapa sih kamu suka hujan?”
“ummmh hujan tuh seru, hujan tuh bikin aku tenang aja gitu” jwab dia sambil memandangi hujan yang masih turun.


Kalau ‘DIA’ baca post gue ini. Dia pasti senyum-senyum sendiri nginget ini,

Gue sekarang suka hujan,
bener kata dia hujan itu bikin tenang, kalau gue nangis di bawah hujan ga bakal ada yang tahu.
hujan juga mengingatkan gue pada dia, sosok yang pernah buat gue jatuh cinta.
hujan yang mempertemukan kami,
hujan juga mendekatkan kami,
hujan yang udah buat dia tau tentang penyakit gue,
hujan yang udah buat tangan gue di pegang sama dia,
hujan juga yang buat gue ngerasa nyaman,        
hujan yang buat aku rindu sama dia..


“HUJAN adalah saksi bisu kisah cinta antara aku dan dia”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar