Minggu, 30 Juni 2013

bertahan bukan karna obat tapi karna cinta.


Sampai hari ini aku bingung pikiranku ini tentang segala yang ada di dunia ini.
aku selalu bertanya untuk apa? Untuk siapa? Kita ada di sini, di dunia.
siapa kalian sebenarnya? Mengapa kalian harus muncul dalam kehidupanku?

AHH bodoh! Aku terus saja memikirkan pertanyaan yang sama sekali tidak ada jawabannya.
tapi kini aku sangat takut pada kematian,

Karna aku sedang menikmati indahnya sebuah rasa yang di namakan jatuh cinta.
tapi aku takut sebentar lagi aku kehilangan semua rasa yang aku punya untuk dia.

Aku tau, dia satu-satunya teman  yang tahu tentang penyakitku.
mengapa bisa? Dari mana dia bisa tau?
aku tidak pernah memberi tahu tentang penyakitku pada siapapun termasuk sahabat-sahabatku.
jika dia menebak, bagaimana bisa? Dalam 1 kali percakapan dia tahu tentang penyakitku.
padahal sudah jarang kambuh, kadang kambuh tapi itu hanya sebentar.
sama sekali tidak ada yang mengetahui ini, kecuali mamah dan papah.

Tapi dia? Siapa yg memberitahukan kepadanya?
ah pantas saja selama ini dia selalu memberikan perhatian extra terhadapku, dia tidak mau sampai penyakitku ini kambuh.
apakah Tuhan membisikan sesuatu padanya tentang diriku?
apa yang Tuhan bisikan padanya? aku ingin mngetahuinya?
tentang umurku? Malaikat pembebas yg sebentar lagi akan menjemputku?

Secepat itu kah?
aku takut.. aku sangat takut..

Aku wanita kuat, penyakit itu tidak akan membuat aku merasa lemah dimata dia.
aku tidak apa-apa, aku sehat! Bisakah kau lihat, aku dapat berlarian kesana kemari kan?
walau aku tau entah sampai kapan, mungkin besok, mungkin lusa, mungkin tahun depan atau kapan pun Tuhan mau aku siap! Aku siap walau aku takut

Tapi tidak semudah itu aku menyerah.
karna dia pria itu, pria yang mengetahui penyakitku sekarang. Aku mampu bertahan, aku kuat.
tapi aku tidak mau di kasihani. Aku mau disayangi seperti dia menyayangi orang normal lainnya,
bukan dia menyayangi orang sekarat!

Jika saja dia membaca blog ku ini, aku berharap dia akan sadar bahwa aku butuh cintanya, bukan rasa kasihan pada seseorang yang penyakitan. Ku mohon jangan pernah anggap aku berbeda, aku yakin aku mempunyai umur yang panjang.

Belakangan ini, dia berkata ingin menjadi seorang dokter.
untuk menyembuhkanku?
tidak, di mataku dia tidak perlu menjadi seorang dokter. Cukup menjadi seseorang yang memberikan cinta tulus padaku, aku bertahan bukan karna obat tapi karna cinta.

Dengan profesi dia nanti menjadi seorang dokter spesialis mungkin dia dapat merubah nasib orang-orang seperti aku.

Jika hari kematian itu tiba.
aku ingin dia orang yang terakhir kali aku cintai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar