Apa yg kalian takuti di dunia ini?
Apakah kalian takut mati?
Aku tidak takut mati, aku hanya takut jika kematian menjadi
jurang pemisah antara aku dan orang-orang yang aku sayangin di dunia.
Semua orang pasti akan mati bukan? Kita menunggu giliran
saat ini?
Jadi menurut kalian siapa duluan
yang akan pergi? Aku? Atau kamu?
********
*2010*
Tahun 2010 lalu, budeku di fonis oleh dokter terkena KANKER
PARU-PARU stadium 4.
To : ka dokter
kaka. Bude aku kena kanker paru-paru
udah stadium 4. Bisa sembuh kan?!
kaka. Bude aku kena kanker paru-paru
udah stadium 4. Bisa sembuh kan?!
From : ka dokter
hah? Aku turut prihatin.
kata dokternya apa?
hah? Aku turut prihatin.
kata dokternya apa?
To : ka dokter
di suruh banyak berdoa.
dokternya udah angkat tangan.
tapi bude aku di kasih obat.
di suruh banyak berdoa.
dokternya udah angkat tangan.
tapi bude aku di kasih obat.
From :ka dokter
banyak berdoa ya kamu.
maaf, tapi mulai coba ikhlasin.
biasanya kalau udah stadium 4/akhir
udh ga bisa sembuh makanya dokter
udah angkat tangan :’)
banyak berdoa ya kamu.
maaf, tapi mulai coba ikhlasin.
biasanya kalau udah stadium 4/akhir
udh ga bisa sembuh makanya dokter
udah angkat tangan :’)
Aku kaget saat ka dokter yang dulu sempat dekat denganku
berkata seperti itu.! Apa ikhlasin, maksudnya apa?? Bude aku akan segera
meninggal? Ga mungkin.. mujizat ada kan..
Karna dokter udah angkat tangan, makanya keluarga besar
memilih agar bude aku menjalani pengobatan alternative. Benerkan walaupun bude
aku kanker paru-paru tapi dia ga kelihatan kaya orang sakit parah. Dia hidup
dengan penuh semangat. Kelihatan seperti orang sehat.
Walau jadi sering masuk
rumah sakit karna sesek nafas.
4 tahun bude aku bertahan dengan segala obat-obatan
alternative.
dia di sempat beberapa kali di rawat di rumah sakit. Immanuel bandung, tapi di rujuk ke hasan sadikin karna perlengkapan untuk penderita kanker lebih lengkap.
Sampai terakhir tanggal 28 april ketika aku akan berangkat sekolah, aku di panggil ke rumah sakit, masih pake seragam dan sepatu sekolah aku segera pergi ke rumah sakit. katanya bude aku kritis. Aku duduk di sebelah bude aku, nafasnya terlihat sahangat berat, tanggannya benggak, kakinya bengkak, dan rambutnya yang sangat tipis akibat efek obat. Saat itu bude aku koma dari jam 11 pagi
dia di sempat beberapa kali di rawat di rumah sakit. Immanuel bandung, tapi di rujuk ke hasan sadikin karna perlengkapan untuk penderita kanker lebih lengkap.
Sampai terakhir tanggal 28 april ketika aku akan berangkat sekolah, aku di panggil ke rumah sakit, masih pake seragam dan sepatu sekolah aku segera pergi ke rumah sakit. katanya bude aku kritis. Aku duduk di sebelah bude aku, nafasnya terlihat sahangat berat, tanggannya benggak, kakinya bengkak, dan rambutnya yang sangat tipis akibat efek obat. Saat itu bude aku koma dari jam 11 pagi
Aku melihatnya koma, sampai saat dokter datang membawa alat
pemacu jantung karna jantung bude aku sempat berhenti, aku melihatnya secara
langsung ketika bude aku koma dan sampai menghembuskan nafas terakhir. 6 dokter
masuk ke ruangannya untuk terus mengupayakan agar jantung bude aku kembali
berdetak. Tapi mungkin rencana Tuhan bukan itu. Tuhan udah ga kuat melihat bude
aku menahan sakit. Mungkin 4 tahun waktu yang cukup. Akhirnya jam 16.30 bude
aku menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit hasansadikin bandung.
************
*2012*
To : ka dokter
kakaaaaa.. temen aku ada yang sakit nih.
kakaaaaa.. temen aku ada yang sakit nih.
From : ka dokter
oh ya? Sakit apa?
oh ya? Sakit apa?
To : ka dokter
leukemia limfositik akut
leukemia limfositik akut
From : ka dokter
hmm akut ya? Susah itu. Ckck
hmm akut ya? Susah itu. Ckck
Tahun
2012 lalu, aku di beri tahu bahwa adik kelasku namanya ‘novia lova anditha’ di
kabarkan mengidap “LLA atau Leukimia Limfositik Akut’ , aku dulu deket banget
sama adik ini, dia udah ku anggap adikku sendiri. Setiap ku Tanya bagaimana
kabarnya dia dengan penuh semangat selalu menjawab ‘baik ka’ , selalu begitu.
Sampai pada akhirnya lova ini di pindahkan ke Jakarta dia di rawat di rumah
sakit dharmais. Rumah sakit kanker terbesar di Indonesia. Kakanya seorang
dokter, ayahnya juga dokter jadi tak salah jika keluarganya mencarikan lova
rumah sakit terbaik untuk merawatnya.
Aku
tidak pernah berani bertanya secara langsung bagaimana kondisi lova. Oleh sebab
itu aku selalu bercerita kepada kaka kelasku yang juga saat itu dokter di salah
satu rumah sakit di bandung, yang juga kenal dengan keluarga lova dan tau
kondisi lova. Katanya yang namanya kanker darah (leukemia) itu susah banget
untuk sembuh. Apalagi kalau udah akut.
Suatu
kali aku berbicara kepada dokter itu. Melalui sebuah pesan singkat :
To :ka dokter
ka, lova bisa sembuh?
ka, lova bisa sembuh?
From : ka dokter
kalau dalam kedokteran ga bisa de.
tapi siapa yg tau rencana Tuhan kan?
kalau dalam kedokteran ga bisa de.
tapi siapa yg tau rencana Tuhan kan?
To : ka dokter
tapi dia kemoterapi, terus skrg dia
dapet obat-obat mahal dan bagus di rs yg skrg.
tapi dia kemoterapi, terus skrg dia
dapet obat-obat mahal dan bagus di rs yg skrg.
From : ka dokter
ia, itu tidak menyembuhkan sebenernya.
hanya untuk mengurangi rasa sakit dia.
kalau udah akut itu ga ada obatnya de.
ia, itu tidak menyembuhkan sebenernya.
hanya untuk mengurangi rasa sakit dia.
kalau udah akut itu ga ada obatnya de.
Setelah
membaca kata-kata itu aku terkejut. Jadi mau semahal apapun obat yang dia konsumsi,
mau seberapa sering dia kemoterapi dia ga akan sembuh?! Itu hanya mengurangi
rasa sakit. Dan itu berarti………………… di situ pikiranku mulai kacau, bagaimana
mungkin aku kehilangan adik kesayangan aku, di umur dia yang masih sangat muda!
Dan benar saja, 12 januari 2013 lova di panggil Tuhan..
karna KANKER!
Tuhan udah angkat semua penyakitnya. Dia udah ga ngerasa kesakitan lagi.
Tuhan udah angkat semua penyakitnya. Dia udah ga ngerasa kesakitan lagi.
*****************
*2014*
TO : KA DOKTER
kaka, temen aku ada yang sakit leukemia (lagi)
kaka, temen aku ada yang sakit leukemia (lagi)
From : ka dokter
oia? Di rawat di mana dia?
aku Turut prihatin ya dek.
oia? Di rawat di mana dia?
aku Turut prihatin ya dek.
To : ka dokter
di hasansadikin..
udah akut ka. Dia pasti sembuhkan.
di hasansadikin..
udah akut ka. Dia pasti sembuhkan.
From : ka dokter
yang sabar ya. Mungkin memang berat.tapi kamu percaya kekuatan doa kan? :)
yang sabar ya. Mungkin memang berat.tapi kamu percaya kekuatan doa kan? :)
Bulan
februari kemarin. Temanku CINTYA DEWI, terkena penyakit ‘leukimia akut’. Sempet
kaget denger berita itu.
Dia
tuh asa orang baik.. dia ga pernah macem-macem anaknya. Ya walaupun aku ga
deket sama dia, tapi aku kasian banget denger berita kaya gitu. Selama ini dia
anaknya pendiem dan sulit bergaul/ berbaur dengan lingkungannya menurutnya ‘aku
bingung mau temenan sama siapa, soalnya pada berkelompok di SMA tuh’.. siapa
sih orang yang ga miris ada orang yang ngomong gitu!
seengganya selama di SMA, dia ngerasain gimana rasanya ada temen yang care sama dia. Dia ngerasa punya sahabat tempat dia berbagi cerita.
seengganya selama di SMA, dia ngerasain gimana rasanya ada temen yang care sama dia. Dia ngerasa punya sahabat tempat dia berbagi cerita.
Sampai sekarang dia masih bertahan. Semoga Tuhan segera
angkat penyakitnya.
********
Sudah
3 orang terdekatku di fonis menderita kanker!!
Kenapa
sih, kanker itu harus nyerang orang-orang baik seperti mereka. Sumpah ya, aku
tuh ga pernah bisa ngeliat orang kesakitan.
Kalian
pernah ga liat pasien kanker kesakitan terus sekarat di depan mata kalian!!??
Aku
pernah. Dan rasanya tuh dilemma, ga tau harus berdoa apa.. berdoa supaya dia
segera di panggil Tuhan tapi hati masih belum siap. Berdoa supaya dia segera
sadar dari sekaratnya tapi tetep dia bakal ngerasain sakit seumur hidupnya..
Aaaah!
Pokoknya
kasian banget ngeliat orang-orang harus ngeliat penderita kanker. Kayaknya hidup
mereka tuh berat banget, tapi masih bisa tersenyum.
Walau
dokter prediksi umur mereka ga lama lagi, tapi mereka tetap bersyukur, tetap
tersenyum.
Semua
orang pasti akan mati. Tinggal tunggu giliran aja.. banyak berserah, banyak
berdoa, banyak bersyukur. Tuhan pasti kasih yang terbaik.. percayalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar