Sabtu, 17 Mei 2014

kanker !

Apa yg kalian takuti di dunia ini?
Apakah kalian takut mati?
Aku tidak takut mati, aku hanya takut jika kematian menjadi jurang pemisah antara aku dan orang-orang yang aku sayangin di dunia.
Semua orang pasti akan mati bukan? Kita menunggu giliran saat ini?
Jadi menurut kalian siapa duluan yang akan pergi? Aku? Atau kamu?

********

*2010*
Tahun 2010 lalu, budeku di fonis oleh dokter terkena KANKER PARU-PARU stadium 4.

To : ka dokter
kaka. Bude aku kena kanker paru-paru
udah stadium 4. Bisa sembuh kan?!
From : ka dokter
hah? Aku turut prihatin.
kata dokternya apa?

To : ka dokter
di suruh banyak berdoa.
dokternya udah angkat tangan.
tapi bude aku di kasih obat.

From :ka dokter
banyak berdoa ya kamu.
maaf, tapi mulai coba ikhlasin.
biasanya kalau udah stadium 4/akhir
udh ga bisa sembuh makanya dokter
udah angkat tangan :’)

Aku kaget saat ka dokter yang dulu sempat dekat denganku berkata seperti itu.! Apa ikhlasin, maksudnya apa?? Bude aku akan segera meninggal? Ga mungkin.. mujizat ada kan..
Karna dokter udah angkat tangan, makanya keluarga besar memilih agar bude aku menjalani pengobatan alternative. Benerkan walaupun bude aku kanker paru-paru tapi dia ga kelihatan kaya orang sakit parah. Dia hidup dengan penuh semangat. Kelihatan seperti orang sehat. 

Walau jadi sering masuk rumah sakit karna sesek nafas.
4 tahun bude aku bertahan dengan segala obat-obatan alternative.
dia di sempat beberapa kali di rawat di rumah sakit. Immanuel bandung, tapi di rujuk ke hasan sadikin karna perlengkapan untuk penderita kanker lebih lengkap.
 Sampai terakhir tanggal 28 april ketika aku akan berangkat sekolah, aku di panggil ke rumah sakit, masih pake seragam dan sepatu sekolah aku segera pergi ke rumah sakit. katanya bude aku kritis. Aku duduk di sebelah bude aku, nafasnya terlihat sahangat berat, tanggannya benggak, kakinya bengkak, dan rambutnya yang sangat tipis akibat efek obat. Saat itu bude aku koma dari jam 11 pagi

Aku melihatnya koma, sampai saat dokter datang membawa alat pemacu jantung karna jantung bude aku sempat berhenti, aku melihatnya secara langsung ketika bude aku koma dan sampai menghembuskan nafas terakhir. 6 dokter masuk ke ruangannya untuk terus mengupayakan agar jantung bude aku kembali berdetak. Tapi mungkin rencana Tuhan bukan itu. Tuhan udah ga kuat melihat bude aku menahan sakit. Mungkin 4 tahun waktu yang cukup. Akhirnya jam 16.30 bude aku menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit hasansadikin bandung.

************

*2012*
To : ka dokter
kakaaaaa.. temen aku ada yang sakit nih.

From : ka dokter
oh ya? Sakit apa?

To : ka dokter
leukemia limfositik akut

From : ka dokter
hmm akut ya? Susah itu. Ckck

Tahun 2012 lalu, aku di beri tahu bahwa adik kelasku namanya ‘novia lova anditha’ di kabarkan mengidap “LLA atau Leukimia Limfositik Akut’ , aku dulu deket banget sama adik ini, dia udah ku anggap adikku sendiri. Setiap ku Tanya bagaimana kabarnya dia dengan penuh semangat selalu menjawab ‘baik ka’ , selalu begitu. Sampai pada akhirnya lova ini di pindahkan ke Jakarta dia di rawat di rumah sakit dharmais. Rumah sakit kanker terbesar di Indonesia. Kakanya seorang dokter, ayahnya juga dokter jadi tak salah jika keluarganya mencarikan lova rumah sakit terbaik untuk merawatnya.

Aku tidak pernah berani bertanya secara langsung bagaimana kondisi lova. Oleh sebab itu aku selalu bercerita kepada kaka kelasku yang juga saat itu dokter di salah satu rumah sakit di bandung, yang juga kenal dengan keluarga lova dan tau kondisi lova. Katanya yang namanya kanker darah (leukemia) itu susah banget untuk sembuh. Apalagi kalau udah akut.
Suatu kali aku berbicara kepada dokter itu. Melalui sebuah pesan singkat :

To :ka dokter
ka, lova bisa sembuh?

From : ka dokter
kalau dalam kedokteran ga bisa de.
tapi siapa yg tau rencana Tuhan kan?

To : ka dokter
tapi dia kemoterapi, terus skrg dia
dapet obat-obat mahal dan bagus di rs yg skrg.

From : ka dokter
ia, itu tidak menyembuhkan sebenernya.
hanya untuk mengurangi rasa sakit dia.
kalau udah akut itu ga ada obatnya de.

Setelah membaca kata-kata itu aku terkejut. Jadi mau semahal apapun obat yang dia konsumsi, mau seberapa sering dia kemoterapi dia ga akan sembuh?! Itu hanya mengurangi rasa sakit. Dan itu berarti………………… di situ pikiranku mulai kacau, bagaimana mungkin aku kehilangan adik kesayangan aku, di umur dia yang masih sangat muda!
Dan benar saja, 12 januari 2013 lova di panggil Tuhan.. karna KANKER!
Tuhan udah angkat semua penyakitnya. Dia udah ga ngerasa kesakitan lagi.


*****************

*2014*
TO : KA DOKTER
kaka, temen aku ada yang sakit leukemia (lagi)

From : ka dokter
oia? Di rawat di mana dia?
aku Turut prihatin ya dek.

To : ka dokter
di hasansadikin..
udah akut ka. Dia pasti sembuhkan.

From : ka dokter
yang sabar ya. Mungkin memang berat.
tapi kamu percaya kekuatan doa kan? :)

Bulan februari kemarin. Temanku CINTYA DEWI, terkena penyakit ‘leukimia akut’. Sempet kaget denger berita itu.
Dia tuh asa orang baik.. dia ga pernah macem-macem anaknya. Ya walaupun aku ga deket sama dia, tapi aku kasian banget denger berita kaya gitu. Selama ini dia anaknya pendiem dan sulit bergaul/ berbaur dengan lingkungannya menurutnya ‘aku bingung mau temenan sama siapa, soalnya pada berkelompok di SMA tuh’.. siapa sih orang yang ga miris ada orang yang ngomong gitu!
seengganya selama di SMA, dia ngerasain gimana rasanya ada temen yang care sama dia. Dia ngerasa punya sahabat tempat dia berbagi cerita.
Sampai sekarang dia masih bertahan. Semoga Tuhan segera angkat penyakitnya.

********

Sudah 3 orang terdekatku di fonis menderita kanker!!
Kenapa sih, kanker itu harus nyerang orang-orang baik seperti mereka. Sumpah ya, aku tuh ga pernah bisa ngeliat orang kesakitan.
Kalian pernah ga liat pasien kanker kesakitan terus sekarat di depan mata kalian!!??

Aku pernah. Dan rasanya tuh dilemma, ga tau harus berdoa apa.. berdoa supaya dia segera di panggil Tuhan tapi hati masih belum siap. Berdoa supaya dia segera sadar dari sekaratnya tapi tetep dia bakal ngerasain sakit seumur hidupnya..
Aaaah!

Pokoknya kasian banget ngeliat orang-orang harus ngeliat penderita kanker. Kayaknya hidup mereka tuh berat banget, tapi masih bisa tersenyum.
Walau dokter prediksi umur mereka ga lama lagi, tapi mereka tetap bersyukur, tetap tersenyum.


Semua orang pasti akan mati. Tinggal tunggu giliran aja.. banyak berserah, banyak berdoa, banyak bersyukur. Tuhan pasti kasih yang terbaik.. percayalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar