Kamis, 22 Mei 2014

selamat tanggal 20

hai..
masih ingat denganku?

Selamat hari selasa.. bagaimana harimu? Apakah menyenangkan? Kuharap begitu~

Oia, selamat tanggal 20 yang ke 9.
Itu masih menjadi  hari spesial bagiku.. kau pasti ingat tanggal itu. Tentu kau masih ingat, tapi aku tak yakin kau masih menjadikan itu sebagai tanggal yang spesial. :’)
9 bulan yang lalu awal dari semua rangkaian cerita kita di mulai. Mungkin kau sudah tak peduli, tapi aku masih sangat peduli. Mungkin kau sudah lupa, tapi aku masih sangat mengingat seluruh kenangan yang pernah kita lalui.

Bagaimana mungkin aku melupakan selurun kenangan bersamamu secepat itu. Setelah 9 bulan kita bersama, 9 bulan aku yang selalu ada bersamamu, dan 9 bulan aku yang selalu menemanimu, 7 dari 7 hari, 16 jam dari 24 jam , dan hampir seluruh waktuku 9 bulan ini aku habiskan bersamamu.

Dan aku harus menerima kenyataan bahwa, kau pria yang selama 9 bulan dekat denganku malah harus ku biarkan pergi, akibat pertengkaran yang sebelumnya kita alami. Dan sering membuat kita saling cemberut, tidak saling memberi kabar, dan saling gengsi untuk meminta maaf.
Beberapa hari kemarin.. ku kira hubungan kita sudah berakhir. Ku kira 9 bulan adalah waktu yang cukup. Cukup untuk menahan air mata, di setiap pertengkaran kita. Waktu yang cukup, untuk menahan cemburu ketika kamu bersama wanita lain. dan waktu yang cukup, untuk semua kesabaranku menghadapi keegoisan kamu.

Dan hari ini 20 mei 2014, aku merindukan sosokmu..
aku yang selama 9 bulan ini terbiasa mendengar suaramu, selama 9 bulan ini terbiasa mencium aroma wangi tubuhmu, 9 bulan ini terbiasa menggandeng tanganmu, 9 bulan ini terbiasa bbman sama kamu. Dan 9 bulan ini terbiasa ada di dekatmu.

Beberapa hari setelah kejadian itu, aku benar-benar kehilangan segalanya yang ada padamu.
tatapan mata mu yang tajam dan penuh ambisi, aroma bajumu, pegangan tanganmu, pelukkanmu, dan suaramu yang membuatku semakin merindukanmu..

Tapi, sekarang aku hanya bisa berdiam bersama bayangmu saja.
bayangmu yang selalu datang di kala sepi-nya malam, rintikan air hujan, dan semilir angin sore.
Selamat tinggal sayang..
aku benar-benar kehilangan sosokmu akhir-akhir ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar