Bener kan. Aku tuh ga pernah bisa jauh lama-lama sama dia.
Entahlah, aku berusaha menjauhi dia tapi tetap saja
ujung-ujungnya deket lagi.
Kaya hari ini, mood ku dari pagi kurang baik. Aku sudah
sejak kemarin marahan sama dia.
sampai saat pertemuan kita hari ini aku sama sekali tidak menegurnya, aku selalu berusaha menghindarinya.
sampai saat pertemuan kita hari ini aku sama sekali tidak menegurnya, aku selalu berusaha menghindarinya.
Hindari dia..
Belum lagi hari ini! Aku di buat naik tensi sama
orang-orang, di buat nangis. Ah! Pokok’a mood aku hancur banget hari ini!!
Tapi beda ketika kita berpaspasan.
dia tau moodku sedang hancur. Hatiku hancur, dan pada saat itu aku terlihat menangis olehnya.
dia tau moodku sedang hancur. Hatiku hancur, dan pada saat itu aku terlihat menangis olehnya.
Dia menegurku ketika
aku berusaha menghindarinya (lagi).
saat itu, aku menatapnya. Aku memberikan sulas senyum untuknya. Aku menghampirinya.
saat itu, aku menatapnya. Aku memberikan sulas senyum untuknya. Aku menghampirinya.
Rasanya ingin sekali aku meluapkan segala kekesalanku, rasa
cemasku, rasa cemburuku juga pada dia.
kami mendekat.dia memegang tanganku.
kami mendekat.dia memegang tanganku.
Lalu dia merangkulku dan kami berpelukan. Aku ungkapkan
semua apa yang sedang aku rasakan.
Nyaman sekali berada dalam dekapannya saat itu. Aku menangis
sejadi-jadinya di pelukannya. Dia tetap merangkulku dan mengusap lembut
rambutku. Nyaman sekali.
Aku terus menangis, dia berusaha untuk menghibur.
tangisanku semakin menjadi ketika aku mengingat semua rasa sakit ketika dia bersama wanita lain. Tapi rasa sakit itu perlahan hilang ketika pelukannya menenangkan aku.
tangisanku semakin menjadi ketika aku mengingat semua rasa sakit ketika dia bersama wanita lain. Tapi rasa sakit itu perlahan hilang ketika pelukannya menenangkan aku.
Dia tidak melepaskan pelukannya dari tubuh mungilku, dia
terus berbicara sampai tangisanku pun berhenti. Dia terus mengusap rambutku.
Dia membiarkan air mataku membasahi bajunya. Dia membiarkan
aku bersandar di dadanya untuk meluapkan semua air mata yang selama ini ku
pendam.
Dia..
Sosok yang benar-benar selalu ku kagumi.
sebagaimanapun dia menyakitiku.
sebagaimanapun dia menyakitiku.
Dia tetap dia..
Pria yang selalu ada di saat aku sedih dan senang.
pria yang selalu marah jika aku menghindarinya.
pria yang ga pernah nyalahin aku walau aku salah sekalipun.
pria yang selalu marah jika aku menghindarinya.
pria yang ga pernah nyalahin aku walau aku salah sekalipun.
Pria yang selalu memelukku dengan pelukan yang mampu
membuatku menangis sejadi-jadinya
pria yang selalu membuatku tersenyum walau seluruh dunia menjelek-jelekkanku
dan dia pria yang paling peduli terhadap cita-cita dan masa depanku.
pria yang selalu membuatku tersenyum walau seluruh dunia menjelek-jelekkanku
dan dia pria yang paling peduli terhadap cita-cita dan masa depanku.
Sumpah. Aku takut banget kehilangan dia.
Untuk ‘dia’ kalau baca post aku :
“kamu mau ga jadi masa depan aku?” :p hehehe v^^
“kamu mau ga jadi masa depan aku?” :p hehehe v^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar